Kepadatan Stasiun Manggarai Akan Berkurang, Dua Jalur Beroperasi Mei
Peron jalur 3 dan 4 untuk Kereta Rel Listrik atau KRL di Stasiun Manggarai akan dioperasikan pada Mei 2023. Langkah tersebut diprediksi bisa mengurangi kepadatan di Stasiun Manggarai.
"Untuk trase peron kedua atau lintas peron jalur 3 dan 4, rencananya bisa kita operasikan di bulan Mei 2023, yang notabennya kita akan berusaha mengurai pergerakan penumpang yang ada di sana," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Djarot Tri Wardhono, di acara Adhi Expo 63 Tahun, Jakarta, Kamis (3/2).
Jarot mengatakan, pengoperasian peron tersebut dapat membuat waktu antara atau headway di Stasiun Manggarai bisa semakin singkat. Dengan demikian, waktu yang digunakan oleh penumpang KRL lebih efisien, khususnya untuk headway kereta dari arah Bekasi.
Mengutip situs resmi DJKA, Kemenhub sempat menutup Jalur 3 untuk mengganti sistem persinyalan pada kegiatan switch over atau SO ke-5. Kemenhub juga memasang dan mengganti jaringan listrik aliran atas atau JLAA, serta menyesuaikan perubahan jalur.
Pada 9-10 Desember 2022 telah dilaksanakan kegiatan Switch Over 6 Stasiun Manggarai hari pertama. Dampak dari kegiatan switch over 6 Manggarai ialah adanya pembatalan 40 perjalanan KRL pada malam dilaksanakannya kegiatan.
Penyesuaian jadwal perjalanan dimulai pada malam hari pukul 22.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan ketika switch over 6 berlangsung baik bagi para pekerja maupun keselamatan perjalanan commuterline yang akan melintas.
Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi mengatakan, kegiatan switch over ini dilakukan untuk menata dan mengkondisikan jalur kereta api sehingga pembangunan Stasiun Manggarai dapat dilanjutkan dan sesuai jadwal.
"Banyaknya jalur KA yang bersilang yang menyebabkan penataan lintas perlu dilakukan untuk mengakomodasi perjalanan KA di stasiun ini," ujar Zulmafendi saat acara Ngobras di Gedung Kemenhub, Jakarta, Rabu (25/5/2023).
Sementara itu, Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk dapat diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya.
