Ratusan Ribu Buruh Tekstil Masih Dirumahkan, Permintaan Belum Pulih

Nadya Zahira
4 April 2023, 10:28
Pekerja menyelesaikan produksi kain di PT Trisula Textile Industries di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Pekerja menyelesaikan produksi kain di PT Trisula Textile Industries di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).

Ratusan ribu buruh tekstil dan produk tekstil atau TPT masih dirumahkan. Hal itu karena permintaan ekspor terutama ke Amerika Serikat dan Eropa belum pulih. 

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia atau API, Jemmy Kartiwa Sastraatmadja, mengatakan market industri TPT belum pulih baik global maupun lokal.

"Permintaan ekspor menurun signifikan karena inflasi di Amerika Serikat dan Eropa," ujarnya kepada Katadata.co.id, Senin (3/4)

Dia mengatakan, beberapa perusahaan TPT juga masih banyak yang merumahkan karyawannya sampai dengan saat ini. Adapun karyawan TPT yang masih dirumahkan berjumlah sekitar ratusan ribu. Namun, dirinya belum memperbaharui data industri yang melakukan pemutusahn hubungan kerja atau PHK

"Kami belum melakukan survey. Survey terakhir 2022 ada puluhan ribu yang kena PHK," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia berharap adanya ketegasan dari pemerintah untuk terus menindaklanjuti mengenai larangan impor baju bekas yang sangat berdampak kepada industri TPT jika aktivitas tersebut terus dilanjutkan. 

"Diharapkan dengan adanya larangan impor baju bekas itu, dapat menaikan pertumbuhan industri tekstil di sektor IKM nya, yang akhirnya berimbas pada sektor hulunya, ya kita berharap efek dominonya itu sampai ke hulu," kata dia.

Terapkan Aturan Potong Upah Maksimal 25%

Jemmy mengatakan, industri TPT sudah menerapkan Permenaker 5/2023 soal Pemotongan Upah 25%. Selain industri TPT, industri yang menerapkan aturan tersebut adalah industri alas kaki dan furniture.

Dia mengatakan, kedua industri padat karya menerapkan kebijakan tersebut untuk mencegah adanya PHK.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...