Bulog Kembali Impor Beras 500.000 Ton, Digunakan untuk Bansos Pangan

Nadya Zahira
12 April 2023, 16:49
Warga mengambil Bantuan Cadangan Beras Pemerintah (BCBP) di Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (12/4/2023). Perum Bulog Kediri bersama PT Pos Indonesia menyalurkan BCBP kepada 31.812 keluarga penerima manfaat (KPM) masing-masing sebanyak 1
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Warga mengambil Bantuan Cadangan Beras Pemerintah (BCBP) di Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (12/4/2023). Perum Bulog Kediri bersama PT Pos Indonesia menyalurkan BCBP kepada 31.812 keluarga penerima manfaat (KPM) masing-masing sebanyak 10 kilogram per KPM di Kota Kediri untuk bantuan pangan pemerintah periode Maret, April, dan Mei 2023.

Perum Bulog sudah meneken kontrak impor beras 500.000 ton dengan empat negara. Impor beras tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Bantuan Pangan Beras yang tidak bisa dipenuhi dari penyerapan beras petani dalam negeri.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan Bantuan Pangan Beras tahap kedua membutuhkan sebanyak 213.530 ton dan akan disalurkan akhir April. Namun, Perum Bulog hanya mampu menyerap beras dari petani sebesar 110 ribu ton.

"Kami prediksi panen dalam negeri serapannya hanya 110 ribu ton, berarti kurang 100 ribu ton lagi untuk memenuhi stok bansos ini, untuk menutupi kekurangan itu akan diambil dari impor 500 ribu ton," ujar Buwas kepada awak media, di Jakarta Utara, Rabu (12/4).

Namun demikian, Bulog masih mengupayakan serapan beras dari petani dalam negeri. Jika serapan mencukupi, maka Bulog tidak akan melakukan impor.

"Kita lihat perkembangannya seperti apa. Kalau serapannya terpenuhi, itu yang dari dalam negeri kita pakai, tapi kalau nggak, ya kita ambil dari impor," ujarnya.

Buwas mengatakan, impor dilakukan agar program Bantuan Pangan sampai kepada keluarga penerima manfaat secara tepat waktu. Bantuan pangan tersebut akan berlangsung selama tiga bulan yaitu pada Maret hingga Mei 2023.

Bulog Kontrak Impor Beras 500 Ribu Ton

Saat ini, Bulog sudah meneken kontrak impor beras sebesar 500.000 ton  dengan empat negara. Impor beras tersebut merupakan tahap pertama dari total penugasan Badan Pangan Nasional sebesar 2 juta ton hingga Desember 2023.  

"Sudah dikunci 500 ribu ton, kami sudah kontrak. Jadi sudah aman. Beras impor ini kan untuk CBP atau Cadangan Beras Pemerintah," ujar Buwas.

Dia mengatakan, empat negara tersebut yaitu, Vietnam, Thailand, Pakistan dan India. Bulog juga tengah melakukan penjajakan kepada Myanmar.

Sebelumnya, Bulog juga telah mengimpor beras hampir 500 ribu ton dari sejumlah negara pada akhir 2022 sampai awal 2023. Impor beras tersebut digunakan untuk Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan di tengah harga beras yang melambung tinggi.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras di Indonesia terus naik sepanjang kuartal I 2023.  Sampai Maret 2023 rata-rata harga beras kualitas premium secara nasional sudah mencapai Rp13.713 per kilogram (kg).

Harga tersebut naik 1,4% dibanding Februari 2023 (month-on-month/mom), meningkat 10,6% dibanding Maret 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru dalam lima tahun terakhir.

Jika dirunut ke belakang, kenaikan harga beras bahkan sudah terjadi delapan bulan berturut-turut sejak Agustus 2022, seperti terlihat pada grafik.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...