Pemerintah Imbau Masyarakat Gunakan MRT untuk Kurangi Polusi
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengajak masyarakat DKI Jakarta untuk menggunakan transportasi publik. Akan tetapi, Suharso mengakui kapasitas angkutan umum Ibu Kota masih kecil untuk mengurangi polusi.
Suharso menghitung total pergerakan di DKI Jakarta mencapai 20 juta pergerakan per hari. Adapun, Suharso mencatat saat ini warga Jakarta yang menggunakan MRT baru sekitar 110.000 orang per hari.
"Itu kecil sekali. Jadi, saya ingin mengajak naik MRT. Tahun lalu, saya rajin naik MRT dari rumah di kawasan Blok A sampai di Bundaran HI," kata Suharso di Stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (12/9).
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, kapasitas maksimum MRT saat ini adalah 180.000 orang per hari. Artinya, warga Ibu Kota baru memanfaatkan kapasitas MRT sekitar 60% dari total penumpang saat ini.
Untuk diketahui, PT MRT Jakarta akan membangun trayek baru yang menghubungkan Fatmawati dan Taman Mini Indonesia Indah pada fase 4 dan dari Cikarang hingga Balaraja pada fase 3. Suharso menghitung perluasan trayek tersebut dapat meningkatkan kapasitas angkut MRT menjadi sekitar 1,5 juta orang.
Berdasarkan Databoks, total penumpang transportasi umum di Jakarta baru mencapai sekitar 1,3 juta orang per hari pada 2022. Secara rinci, penumpang Transjakarta sebanyak 1 juta orang, Mikrotrans sejumlah 234.000 orang, MRT sekitar 123.000 orang, dan LRT sebanyak 4.462 orang.
Adapun, pemerintah telah menargetkan total penumpang Transjakarta menjadi 4 juta orang per hari pada 2025. Jika seluruh pengembangan MRT selesai, total warga DKI Jakarta yang dapat diangkut transportasi publik baru mencapai 5,8 juta orang per hari.
Dengan kata lain, total perjalanan harian di Jakarta yang bisa diserap angkutan umum hanya sekitar 30% dari total 20 juta pergerakan per hari. Walau demikian, Suharso menyatakan pemanfaatan transportasi umum penting untuk mengurangi polusi di Ibu Kota.
"Agar kita tidak jadi bagian yang membuat Jakarta itu bertambah polusinya. Polusi yang masih menggantung di Jakarta saat ini sedang mencari jalan keluar. Kita jangan masuk dalam bagian yang justru merusak," kata Suharso.