Pengajuan KUR Tak Lagi Dibatasi Mulai 2026, Bunga Flat 6%

Tia Dwitiani Komalasari
17 November 2025, 16:46
Pekerja memproduksi makanan dimsum di UMKM rumahan Mangat Aunty, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (24/5/2025). Pemerintah menargetkan penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan sudah dapat mulai dijalankan pada akhir September 2025 dan d
ANTARA FOTO/Auliya Rahman/nz
Pekerja memproduksi makanan dimsum di UMKM rumahan Mangat Aunty, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (24/5/2025). Pemerintah menargetkan penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan sudah dapat mulai dijalankan pada akhir September 2025 dan dapat menyerap anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp130 triliun dengan dukungan dari 31 bank penyalur.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan mulai tahun depan pengajuan kredit usaha rakyat (KUR) tidak dibatasi lagi jumlah pengambilannya. Kredit Usaha Rakyat tersebut diberikan dengan bunga flat sebesar enam persen.

Sebelumnya, pengambilan KUR dibatasi hanya empat kali saja bagi debitur sektor produksi dan dua kali bagi sektor perdagangan, dengan menerapkan skema bunga yang berjenjang.

‎"Sekarang sudah dibuka, jadi bisa beberapa kali, repetisinya bisa beberapa kali sampai UMKM-nya betul-betul kuat dan siap untuk lepas," kata dia ditemui usai melakukan rapat terkait penyaluran KUR di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (17/11).

Maman mengatakan selama ini pengajuan pertama KUR dikenakan bunga 6 persen, lalu terus mengalami kenaikan 1 persen untuk pengajuan KUR berikutnya hingga 9 persen. Ia menyatakan di tahun depan bunga KUR akan tetap di angka 6 persen meski sudah beberapa kali pengambilan.

‎"Jadi mau yang pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, semua flat enam persen. Ini juga berdasarkan arahan dari Pak Presiden kepada Komite Pembiayaan melalui Pak Menko Perekonomian," katanya lagi.

‎"Mulai awal Januari 2026," katanya, melanjutkan.

Ia menyampaikan untuk realisasi KUR UMKM tahun ini mencapai 83 persen atau Rp238 triliun dari target Rp286 triliun. Sementara di tahun 2026, target realisasi KUR naik menjadi Rp320 triliun.

‎"Debitur barunya yang sudah tercapai 96 persen, yaitu 2,25 juta. Debitur graduasi, graduasi itu yang naik tingkat, yang dari mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, target saya 1,2 juta debitur, Alhamdulillah, debitur graduasi melebihi target sebanyak 112 persen yaitu sekitar 1,3 juta," ucap dia.

Ia menyampaikan, tahun ini pihaknya berhasil menyalurkan lebih dari 60 persen anggaran KUR ke sektor produksi dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 11 juta orang.

‎"Saya tadi mendapatkan amanah dan saya laporkan juga di komite bahwa target kementerian UMKM ke depan kita akan mengupayakan membuat program untuk yang dari sektor informal kita geser ke sektor formal," ucap dia.

‎Maman menyampaikan untuk pengajuan KUR di bawah Rp100 juta tidak memerlukan agunan. Ia meminta apabila masyarakat yang hendak mengajukan KUR di bawah nilai tersebut diminta agunan segera melapor ke Kementerian UMKM

‎"Kalau memang ternyata masih ada laporan silahkan berikan laporan resmi kepada kami. Kami pasti akan tindaklanjuti dan akan berikan sanksi. Sanksinya itu tidak dibayarkan subsidi KUR-nya kepada bank terkait," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...