Hasil riset BRI Research Institute menunjukkan, KUR memberikan dampak positif terhadap peningkatan omzet pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga ke level double digit.
Kementerian UMKM mendorong keterlibatan Anggota Dewan Kabupaten Seluruh Indonesia dalam mengoptimalkan partisipasi pemerintah kabupaten terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penyaluran KUR BRI hingga akhir September 2025 tetap didominasi oleh sektor produksi, yang mencakup pertanian, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa lainnya.
Sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, hingga akhir September 2025 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp130,2 triliun kepada 2,84 juta debitur.
Menkeu Maman Abdurrahman akan mendorong UMKM penerima Kredit Usaha Rakyat untuk menjadi usaha formal, menargetkan transformasi besar sektor informal pada 2026.
Menteri Maman melaporkan bahwa penyaluran KUR telah menyerap sekitar 9 juta tenaga kerja dengan total debitur UMKM yang menerima KUR selama 12 bulan adalah 3,71 juta unit, dengan total KUR.
EANK Solo, UMKM asal Kota Solo yang dirintis oleh Eko S. Muryanto pada 2014, menjawab keluhan pecinta burung tentang sangkar yang mudah patah atau rusak dimakan tikus.
Menurut Menteri UMKM Maman Abdurahman, kedisiplinan yang tinggi diperlukan agar UMKM bisa mengoptimalkan akses pembiayaan yang didapat dari program-program pemerintah.
BRI menyalurkan KUR Rp114,28 triliun, setara 65,31% alokasi tahun ini, kepada 2,5 juta debitur UMKM hingga Agustus 2025. Hal ini memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Aturan baru KUR bidang perumahan akan terbit pekan depan, menyediakan plafon Rp 130 triliun untuk pembangunan dan pembelian rumah, serta berencana menekan bunga hingga di bawah 3%.
Melalui program Mandiri Agen, Bank Mandiri mengakselerasi inklusi keuangan nasional dengan menghadirkan layanan perbankan yang mudah diakses oleh masyarakat desa dan pelaku usaha mikro dan kecil.