Kemenparekraf Fokus Kembangkan Pariwisata Hijau pada 2024
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) fokus mengembangkan destinasi wisata berbasis green tourism atau pariwisata hijau pada tahun 2024. Kegiatan wisata tersebut sama sekali tidak merusak alam, namun justru akan berbasis lingkungan.
“Kegiatannya dari penanaman pohon mangrove, restorasi terumbu karang, ini bisa menjadi satu kegiatan yang menimbulkan dampak positif terhadap lingkungan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/12).
Sandiaga mengatakan, wisata berbasis lingkungan ini nantinya menciptakan peluang kerja serta memberikan dampak sosial bagi masyarakat di setiap daerah. Pariwisata hijau juga akan dijalankan melalui tata kelola yang baik.
Dia mengatakan, saat ini Indonesia telah dihadapkan kepada situasi triple planetary crisis yaituancaman perubahan iklim, peningkatan polusi dan kehilangan keanekaragaman hayati.
Oleh karena itu, Kemenparekraf terus mendorong kepada kabupaten/kota untuk mengembangkan pariwisata hijau dengan tata ruang yang baik yang menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Kita berkomitmen sejak awal karena pariwisata ini adalah bagian dari transformasi Indonesia Emas 2045. Jadi kualitasnya ditingkatkan dan juga keberlanjutan lingkungannya diprioritaskan,” katanya.
Sandiaga mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pengembangan pariwisata hijau dengan penggunaan energi terbarukan. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan keragaman budaya,
“Bagaimana destinasi-destinasi wisata ke depan juga mengembangkan penggunaan energi baru dan terbarukan,” kata dia.