KNKT Duga Pesawat Sriwijaya SJ 182 Tak Meledak sebelum Membentur Laut

Yuliawati
Oleh Yuliawati
12 Januari 2021, 14:40
pesawat jatuh, Sriwijaya air, KNKT, investigasi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Sejumlah prajurit TNI memindahkan kantong berisi temuan ke KRI Tenggiri-865 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak meledak sebelum membentur air laut. Kesimpulan ini berdasarkan laporan perkembangan investigasi KNKT atas temuan puing-puing pesawat yang jatuh pada Minggu (10/1) di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan berdasarkan laporan KRL Rigel, sebaran puing-puing (wreckage) pesawat memiliki lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter."Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," kata Soerjanto dalam keterangan pers, Selasa (12/1) dikutip dari Antara.

Terkait upaya pencarian kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR), tim telah menangkap sinyal dari loactor beacon. Dari sinyal yang diperoleh dengan pengukuran dengan triangulasi, perkiraan lokasinya seluas 90 meter persegi. "Sejak pagi hari ini, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan," katanya.

KNKT menggunakan Kapal Baruna Jaya IV dan KRI Rigel yang berada di titik lokasi jatuhnya pesawat, untuk mencari kotak hitam pesawat dengan menggunakan unit ping locater finder. KNKT menyiapkan tiga unit ping locater finder dan alat pendeteksi objek di bawah laut yang ada pada Kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu.

Selain melanjutkan pencarian kotak hitam, tim SAR gabungan hingga hari ini terus mencari serpihan pesawat dan bagian tubuh korban. Tim DVI Polri yang melakukan identifikasi jenazah penumpang dan kru pesawat.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Kemenhub sebut Sriwijaya Laik Terbang

Kementerian Perhubungan menyatakan Sriwijaya Air SJ 182 yang berusia 26 tahun dinyatakan dalam kondisi laik udara sebelum terbang. Pesawat jenis B737-500 tersebut telah memiliki Certificate of Airworthiness (Sertifikat Kelaikudaraan) yang diterbitkan oleh Kemenhub dengan masa berlaku sampai dengan 17 Desember 2021.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...