Menko Airlangga Siapkan Skema Kenaikan Harga BBM

Rizky Alika
23 Agustus 2022, 16:59
BBM, harga BBM
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah kendaraan antre mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax di salah satu SPBU Pejompongan, Jakarta, Selasa (23/8).

Pemerintah sedang mengkaji kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa skema kenaikan harga BBM.

"Skemanya pemerintah sudah siapkan beberapa alternatif," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (23/8).

Skema tersebut akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Adapun, keputusan kenaikan harga BBM masih menunggu keputusan skema yang akan diambil oleh pemerintah.

Adapun Kementerian Keuangan menghitung butuh tambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 198 triliun pada tahun jika pemerintah ingin menahan harga Pertalite dan Solar.

"Kalau tidak menaikan harga BBM dan tidak melakukan apa-apa, juga tidak ada pembatasan, maka Rp 502 triliun saja tidak cukup," kata Sri Mulyani saat ditemui di Kompleks Parlemen, hari ini.

Tambahan anggaran itu baru menghitung kebutuhan tambahan kuota subsidi untuk BBM jenis pertalite, solar dan minyak tanah. Ini belum termasuk tambahan anggaran untuk subsidi LPG tabung 3 Kg dan listrik.

Bendahara negara itu mengakui, pemerintah kini hanya memiliki tiga pilihan. Pertama, menambah anggaran subsidi dan kompensasi mendekati Rp 700 triliun. Kedua, membatasi penyaluran BBM bersubsidi sehingga tidak semua masyarakat bisa mengakses. Ketiga, menaikan harga BBM bersubsidi.

"Tiga-tiganya enggak enak. APBN jelas akan sangat berat karena anggaran subsidi dana kompensasi itu sudah naik tiga kali lipat tahun ini menjadi Rp 502 triliun, tetapi ternyata masih kurang," kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan keputusan kenaikan harga BBM bisa berdampak pada kontraksi pertumbuhan ekonomi.

"Harus dihitung juga menaikkan inflasi yang tinggi, kemudian bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi.

Untuk itu, Kepala Negara mengatakan, pemerintah harus memutuskan kenaikan harga BBM secara hati-hati. Pihaknya juga mengalkulasikan dampak dari kebijakan tersebut.

Mantan Wali Kota Solo itu tidak ingin kenaikan harga BBM berdampak pada penurunan daya beli rakyat dan konsumsi rumah tangga. "Semuanya saya suruh hitung betul sebelum diputuskan," kata Jokowi.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...