Kematian Mahsa Amini Picu Aksi Bakar Jilbab di Iran dan Belahan Dunia

Yuliawati
Oleh Yuliawati
29 September 2022, 12:18
Iran, demonstrasi, Mahsa Amini
ANTARA FOTO/REUTERS/Luis Cortes/rwa/sad.
Ilustrasi.

Demonstrasi hampir dua pekan berkelanjutan terjadi di pelosok negeri Iran. Masyarakat bergejolak setelah seorang perempuan muda, Mahsa Amini, tewas usai ditangkap 'polisi moral' karena dianggap tak memenuhi aturan berhijab.

Amini, 22 tahun, berasal dari suku minoritas Kurdi saat bersama saudara laki-lakinya ditangkap di Teheran. Amini dianggap mengenakan "hijab yang tidak pantas" karena beberapa helai rambutnya terlihat keluar dari bagian bawah jilbabnya.

Kemudian Amini dikabarkan mengalami stroke dalam tahanan. Pada 16 September dia meninggal di rumah sakit setelah tiga hari mengalami koma.

Keluarga Amini, menduga anak perempuannya itu dipukuli. Mereka menduga kepala Amini sempat dibenturkan ke kendaraan dan dipukul dengan tongkat.

Namun, petugas pemerintah membantah. Pemerintah kemudian menginvestigasi penyebab kematiannya dan hasilnya diperkirakan selesai dalam beberapa minggu.

Protes Berawal dari Kampung Halaman Amini

Protes dan solidaritas atas kematian Amini bermula dari kampung halamannya di Saqqez di provinsi Kurdistan. Kemarahan kemudian menular ke sebagian besar dari 31 provinsi Iran.

CNN melaporkan, dalam aksi demonstrasi pada Selasa pekan lalu, beredar video seorang perempuan yang melepaskan jilbabnya dan memotong rambut. Tindakan ini sebagai bentuk pembangkangan atas aturan ketat di Iran.

Belakangan, pemerintah Iran membatasi akses internet dan memblokir akses ke aplikasi media sosial seperti Instagram dan WhatsApp. Tujuannya untuk menghentikan video demonstrasi yang berkembang di seluruh negeri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...