IKN Usung Konsep Forest City, Jokowi Sebut Bukan Buat Gaet Investor

Andi M. Arief
23 Februari 2023, 13:20
IKN
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Foto udara proyek perluasan Persemaian Mentawir di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (21/2/2023).


Pemerintah mengusung konsep forest city dalam pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Presiden Jokowi hari ini memantau bibit pohon untuk untuk IKN yang berasal dari Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur.

Persemaian Mentawir yang dibangun sejak 2021 itu menghasilkan bibit pohon sebanyak 20 juta bibit per tahun. Jenis bibit yang disediakan Persemaian Mentawir merupakan jenis pohon yang hampir punah atau endemik di Pulau Kalimantan.

"Utamanya berkaitan dengan bibit pohon Meranti, Kamper, Kapur, Blarengan dan juga beberapa pohon yang mulai hilang di Pulau Kalimantan, seperti Sungkai," kata Presiden Joko Widodo di Persemaian Mentawir, Kamis (23/2).

Persemaian Mentawir juga akan menyediakan bibit pohon berbuah yang bakal menjadi tempat bernaung satwa lokal di hutan pasca reboisasi. Sebagian produksi bibit pohon di Persemaian Mentawir akan digunakan di IKN Nusantara.

Hutan yang saat ini mengitari IKN Nusantara adalah Hutan Tanaman Industri atau HTI yang memiliki pohon homogen dan minim satwa. Selain itu, sebagian hutan di IKN telah ditebang untuk kebutuhan industri pemilik konsesinya, yakni PT ITCI Hutani Manunggal.

Jokowi mengatakan tujuan pendirian Persemaian Mentawir bukan meningkatkan daya tarik IKN Nusantara kepada investor. Persemaian tersebut dibutuhkan agar target pembangunan hijau pemerintah tercapai, yakni 75 persen IKN Nusantara ditutupi tanaman hijau.

Di sisi lain, Jokowi mengatakan bibit dari persemaian Mentawir dapat digunakan untuk reklamasi wilayah bekas tambang di Pulau Kalimantan. Namun Kepala Negara bekuk menentukan pihak yang akan menanggung biaya reboisasi dalam konteks tersebut.

"Bisa perusahaan, bisa pemerintah, bisa keduanya. Tapi, gudang bibitnya ada di sini, Persemaian Mentawir," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan visi Smart Forest City harus menjadi panduan dan orientasi konstruksi IKN Nusantara. Menurutnya, penebangan pohon di wilayah konstruksi Nusantara harus seminimal mungkin.

"Justru kita manfaatkan pohon dan tebing yang ada untuk lansekap view kawasan yang bagus," ujar Basuki, yang dikutip dalam keterangan resmi, dikutip Senin (6/2).

Implementasinya dilakukan dengan membatasi secara ketat penebangan pohon eksisting yang betul-betul sesuai dengan rencana manfaat jalan dan tapak bangunan. Selain itu, kontraktor juga diminta mempertahankan bentang alam yang ada di lapangan yakni meliputi, elevasi, kontur, posisi dibawah pengawasan ketat konsultan manajemen konstruksi dan supervisi pekerjaan.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait