Efek Kelangkaan Cip, Penjualan Ponsel Xiaomi hingga Apple Turun 6%
Penjualan ponsel pintar atau smartphone mengalami penurunan karena kelangkaan cip (chipset). Berdasarkan laporan terbaru dari lembaga Canalys, penjualan ponsel turun 6% pada kuartal III tahun ini secara tahunan (year on year/yoy).
Sejumlah produsen terpukul karena kelangkaan cip antara lain Xiaomi, Samsung, dan Apple. "Dampak kelangkaan cip itu telah benar-benar tiba,” kata analis dari Canalys Ben Stanton dikutip dari Indian Express pada Senin (18/10).
Ben mengatakan, kelangkaan cip membuat Xiaomi, Samsung, hingga Apple mengurangi produksi ponsel mereka. Kemudian, produsen ponsel juga terpaksa menerapkan perubahan spesifikasi perangkat dan jumlah pesanan. "Sangat penting bagi mereka untuk melakukan ini dan memaksimalkan kapasitas volume," kata Ben.
Ia mengatakan, dampak kelangkaan cip akan berlangsung hingga 2022. Hal ini juga mendorong produsen smartphone untuk menaikkan harga ponsel terbaru mereka.
Xiaomi misalnya, di pasar Indonesia telah mengumumkan kenaikan harga empat varian ponsel mereka yakni Redmi 9A, Redmi 9C, Poco M3 Pro 5G, dan Redmi Note 10 5G masing-masing Rp 100 ribu.
Canalys juga mencatat, pada kuartal III tahun ini, Samsung memuncaki pangsa pasar terbesar dengan 23% secara global. Kemudian, posisi kedua ditempati Apple dengan 15% pangsa pasar. Lalu, Xiaomi berada di urutan ketiga dengan pangsa pasar 14%.
Oppo menempati posisi keempat dengan pangsa pasar 10%. Vivo di posisi kelima juga dengan 10% pangsa pasar.
Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Forrester Glenn O’Donnell memperkirakan, krisis cip yang melanda dunia akan berlangsung hingga 2023.
CIO Plurimi Investment Managers Patrick Armstrong juga memprediksi, kelangkaan cip tidak hanya untuk otomotif, tapi juga ponsel pintar (smartphone), internet, dan segalanya. "Ada begitu banyak barang yang saat ini menggunakan cip lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Semuanya mendukung internet,” kata Armstrong.