Ramalan Tren Bitcoin cs pada 2022, Regulasi Bakal Ketat
Perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency) seperti bitcoin dan ethereum di tahun depan akan menghadapi berbagai tantangan. Uang kripto berpotensi mengalami penurunan harga yang tajam hingga munculnya beragam aturan ketat dalam perdagangan uang kripto.
Dikutip dari CNBC Internasional, harga dan kapitalisasi pasar uang kripto pada tahun ini melonjak tajam. Nilai gabungan mata uang digital ini naik hampir 70% sejak awal 2021, menjadi US$ 2 triliun.
Harga bitcoin misalnya, pada awal 2021 mencapai US$ 32 ribu. Per hari ini, harga bitcoin mencapai US$ 48 ribu, bahkan sempat mencapai rekor di atas US$ 60 ribu per November.
Kapitalisasi pasar bitcoin sempat menyentuh angka di atas US$ 1 triliun. Namun kini, kapitalisasi pasarnya menurun menjadi US$ 919 miliar.
Ethereum pun mengalami perkembangan pesat tahun ini. Per awal tahun, harga ethereum hanya mencapai sekitar US$ 700. Kini, harga ethereum menjadi US$ 3.986. Bulan lalu, harga ethereum mencapai rekor di atas US$ 4.500.
Sedangkan, untuk tahun depan ahli telah memperingatkan penurunan nilai pasar uang kripto. Bahkan, profesor keuangan di Universitas Sussex Carol Alexander mengatakan bahwa bitcoin akan turun ke level US$ 10 ribu pada 2022. Angkanya telah menghapus semua keuntungan dalam satu setengah tahun terakhir.
“Jika saya seorang investor sekarang, saya akan berpikir untuk segera keluar dari bitcoin karena harganya mungkin akan jatuh tahun depan,” kata Alexander dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu (22/12).
Alasannya, bitcoin tidak lagi memiliki nilai fundamental dan berfungsi hanya sebagai mainan daripada investasi.
Alexander memperingatkan bahwa kejadian pada 2018 di mana bitcoin jatuh mendekati US$ 3.000 bisa saja terulang.
Chief equity strategist di Union Bank Todd Lowenstein juga mengatakan bahwa penurunan tajam bisa terjadi tahun depan. Menurutnya, banyak pendukung uang kripto yang mengatakan bahwa saat ini berbeda dibandingkan 2018, sebab lebih banyak investor institusional yang terjun ke pasar. Akan tetapi, menurutnya saat ini sama saja seperti 2018.
"Memang banyak investor institusional, tapi mereka tidak melihat, grafik harga bitcoin tampaknya melacak banyak gelembung dan kegagalan aset historis," kata Lowenstein.
Selain ramalan anjloknya harga, tahun depan akan semakin banyak regulasi dalam perdagangan uang kripto. Cina sudah sepenuhnya melarang aktivitas uang kripto dan otoritas AS mengatur pasar kripto.
"Tahun depan akan menjadi tahun yang besar di bidang regulasi, tidak diragukan lagi,” kata analis dari Luno Ayyar.
Ayyar memperkirakan akan banyak klarifikasi tentang zona abu-abu hukum kripto selain bitcoin dan ethereum.
Tren lainnya, tahun depan akan berkembang pasar kripto di ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi). Seiring dengan menurunnya nilai pasar bitcoin, mata uang kripto seperti ethereum, solana, polkadot, dan cardano akan tumbuh pesat tahun depan.
"Kemungkinan DeFi menjadi area kripto dengan pertumbuhan tertinggi,” kata network steward di ICHI Bryan Gross.