Deretan Uang Kripto yang Melesat pada 2021, Tumbuh Puluhan Juta Persen
Beberapa mata uang kripto (cryptocurrency) seperti dogecoin, shiba inu, hingga solana melejit selama 2021. Bahkan, lonjakan harganya membawa keuntungan hingga 50.000.000%.
Mata uang kripto meme seperti doge dan shiba inu bahkan pertumbuhannya melesat melewati cryptocurrency yang telah mapan seperti bitcoin dan ethereum. Berikut mata uang yang melejit tahun ini:
1. Dogecoin
Berdasarkan data dari Coindesk, harga dogecoin telah melonjak pesat dalam setahun, dari US$ 0,009 pada awal tahun, menjadi US$ 0,180 per hari ini (15/2). Harga dogecoin bahkan sempat menyentuh angka US$ 0,643 per Mei.
Di perdagangan kemarin (14/12), harga dogecoin pun melonjak hingga 25%. Penyebabnya, orang terkaya di dunia Elon Musk mengumumkan bahwa perusahaan miliknya Tesla akan memfasilitasi pembelian produk merchandise mereka dengan uang kripto dogecoin.
Bos Tesla itu memang kerap kali menjadi faktor penentu melonjaknya harga dogecoin. "Sekarang Musk adalah wajah dogecoin," kata WazirX Trade Desk dikutip dari The Economic Times pada Rabu (15/12).
Dogecoin merupakan jenis memecoin yang sudah ada sejak 2013. Dogecoin muncul dari candaan komunitas kripto dengan membuat ikon logo ‘Anjing Shiba Inu’. Namun, komunitas ini terus berkembang sehingga dogecoin dikenal luas. Kapitalisasi pasar dogecoin saat ini mencapai US$ 23,8 miliar.
Mata uang kripto ini merupakan turunan dari Luckycoin yang bercabang dari Litecoin, yang menggunakan algoritma Scrypt. Dogecoin memiliki interval blok satu menit sehingga lebih cepat daripada blockchain lainnya.
2. Shiba Inu
The Motley Fool mencatat, shiba inu sebagai salah satu kripto yang melejit tahun ini. Di perdagangan hari ini, harga shiba inu memang hanya meningkat 0,82%.
Namun, harga cryptocurrency ini sempat melonjak sekitar 170% pada akhir Oktober (30/10). Kapitalisasi pasarnya juga melonjak 1.300% dalam sebulan ke level US$ 40,95 miliar.
Harga shiba inu juga telah melesat dari nilai pembukaan US$ 0,0000000000073 per koin pada 1 Januari menjadi US$ 0,000034 per hari ini (16/12). "Shiba Inu telah memberikan keuntungan lebih dari 50.000.000% tahun ini. Dalam konteks, investasi yang awalnya US$ 10.000 sekarang akan bernilai lebih dari US$ 5 miliar," demikian dikutip dari The Motley Fool pada akhir pekan lalu (12/12).
Banyak katalis yang berperan dalam mendorong harga shiba, seperti meningkatkan likuiditas dan meningkatkan kesadaran akan koin. Fear of missing out (FOMO) juga memainkan peran, di mana investor mengharapkan lebih banyak keuntungan, bahkan setelah keuntungan yang mengubah hidup.
Akan tetapi, shiba inu dinilai tidak memiliki keunggulan kompetitif, diferensiasi, dan utilitas yang berarti.
3. Axie Infinity
The Motley Fool memasukan uang kripto Axie Infinity sebagai salah satu kripto yang melejit tahun ini. Harga uang kripto ini melejit dari US$ 0,71 menjadi US$ 101 per hari ini.
Axie Infinity merupakan uang kripto yang dibangun di atas blockchain ethereum tepercaya. Kripto ini berbasiskan game play to earn yang memungkinkan pengguna mengumpulkan, membesarkan, dan melawan monster berbasis token yang dikenal sebagai Axies.
Masing-masing Axies ini adalah token non-fungible (NFT) yang dapat dimonetisasi. Pengguna dapat membeli atau menjual Axies di pasar.
Alasan mengapa Axie Infinity melejit karena pendapatan yang dihasilkan game tersebut cukup besar. Pada Agustus dan September, Axies bisa menghasilkan pendapatan US$ 342 juta dan US$ 220 juta.
5. Sandbox
The Motley Fool juga memasukan The Sandbox sebagai kripto melejit. Kripto ini memulai 2021 dengan harga di bawah US$ 0,04. Lalu, perlahan menguat hingga lebih dari US$ 5. Artinya, investasi US$ 10.000 pada 1 Januari akan bernilai lebih dari US$ 1,4 juta, per bulan ini.
Alasan moncernya The Sandbox mirip Axie Infinity. Perbedaannya, The Sandbox memonetisasi metaverse atau lingkungan virtual 3D, sedangkan Axie mengandalkan gim.
6. Solana
Terakhir, The Motley Fool memasukan Solana sebagai kripto moncer tahun ini. Solana mencatatkan peningkatan harga dari hanya US$ 1,8 pada awal tahun ini, menjadi sekitar US$ 166 hari ini. Solana pun mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar US$ 50 miliar.
"Investor akan mendekati aset US$ 1,2 juta dalam investasi awal US$ 10.000," demikian dikutip The Motley Fool.
Faktor kunci yang mendorong harga Solana naik tinggi adalah kebutuhan akan kecepatan. Solana mampu menangani 50.000 transaksi per detik. Transaksi Solana juga jauh lebih murah daripada pembayaran yang dilakukan pada infrastruktur lainnya.
Bitcoin dan Ethereum
Di sisi lain, cryptocurrency yang telah mapan seperti bitcoin tetap moncer meski terus berfluktuasi tahun ini. Harga bitcoin pada awal tahun ini mencapai US$ 32 ribu. Per hari ini, harga bitcoin mencapai US$ 48 ribu, bahkan sempat mencapai rekor di atas US$ 60 ribu per November.
Analis dari Reuters Paul Spirgel bahkan mengatakan, harga bitcoin bisa terus meningkat menjadi US$ 70.000 atau setara dengan Rp 1 miliar.
Sedangkan, kapitalisasi pasar bitcoin sempat menyentuh angka di atas US$ 1 triliun. Namun kini, kapitalisasi pasarnya menurun menjadi US$ 913 miliar.
Ethereum pun mengalami perkembangan pesat tahun ini. Per awal tahun, harga ethereum hanya mencapai sekitar US$ 700. Kini, harga ethereum menjadi US$ 3.876. Bulan lalu, harga ethereum mencapai rekor di atas US$ 4.500.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, ethereum serta bitcoin merupakan dua aset kripto dengan kapitalisasi pasar tertinggi saat ini. Sedangkan, kenaikan harga membuat banyak investor untung. "Investor pun terus melakukan aksi beli di pasar," katanya dalam siaran pers, pada November (3/11).
Ia mencatat, dibandingkan dengan tahun lalu, harga ethereum sudah melonjak 675%. Sedangkan bitcoin melonjak 303.5%.