Angka Pengangguran 7,9 Juta, Lebih Tinggi Dibanding Sebelum Pandemi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 7,99 juta orang per Februari 2023. Jumlah ini masih lebih tinggi dari level sebelum pandemi Covid-19 pada 2020.
Jumlah pengangguran berhasil ditekan dibandingkan periode tahun lalu. Angka pengangguran pada Februari 2023 turun 410 ribu orang dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT), atau rasio orang menganggur terhadap total angkatan kerja, juga turun menjadi 5,45% dari tahun lalu sebesar 5,83%.
"Pertumbuhan ekonomi turut memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers daring, Jumat (5/5).
Sekalipun tren pengangguran terus turun, tetapi TPT masih di atas level sebelum pandemi atau pada Februari 2020 sebesar 4,94%. Jumlah penduduk yang menganggur saat itu sebanyak 6,93 juta orang.
BPS mencatat baik pengangguran laki-laki maupun perempuan kompak turun. Tercermin dari TPT laki-laki yang turun menjadi 5,83% dari tahun lalu masih di atas 6%. TPT pekerja perempuan juga turun menjadi 4,86% dari tahun lalu sebesar 5,09%.
Kabar baiknya, pengangguran di desa sudah pulih dari pandemi. Hal ini tercermin dari TPT pedesaan sebesar 3,42% , sudah lebih rendah dibandingkan pada Februari 2020 sebesar 3,49%. Namun jumlah orang menganggur di perkotaan masih lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi sekalipun trennya sudah terus menurun.
Secara spasial, BPS mencatat masih ada 10 provinsi yang memiliki tingkat pengangguran di atas rata-rata nasional. Ini diantaranya Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua Barat.
Adapun jumlah penduduk usia kerja per Februari 2023 tercatat sebanyak 211,59 juta orang, naik 3,05 juta dibandingkan Februari 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 146,62 juta orang tercatat sebagai angkatan kerja.
Dari total angkatan kerja itu, sebanyak 138,63 juta orang dilaporkan sudah bekerja dan sisanya 7,99 juta orang pengangguran. Mayoritas dari penduduk bekerja itu tergolong sebagai pekerja penuh yang mencapai 92,16 juta orang. Pekerja penuh merupakan mereka yang memiliki jam kerja 35 jam dalam sepekan.
Sisanya, sebanyak 36,88 juta orang tergolong pekerja paruh waktu. Kelompok ini merupakan mereka yang jam kerjanya kurang dari 35 jam sepekan tetapi tidak mengambil pekerjaan lain. Kemudian sebanyak 9,59 juta orang merupakan pekerja setengah pengangguran, yakni mereka yang waktu kerjanya kurang dari 35 jam sepekan dan memiliki pekerjaan tambahan.
Dari total penduduk bekerja tersebut mayoritas di sektor pertanian sebanyak 29,36 juta orang. Jumlah pekerja di sektor ini meningkat 0,05% dari tahun lalu. Sektor lainnya yang menyerap banyak tenaga kerja yakni perdagangan dan industri pengolahan.