Persaingan Perbankan di ASEAN Semakin Ketat
KATADATA ? Penggabungan tiga bank Malaysia, yakni CIMB Group, RHB Capital, dan Malaysia Building Society (MBSB), akan mempengaruhi persaingan antarbank di kawasan Asia Tenggara. Dengan struktur modal yang besar akan memudahkan bank menggarap pasar keuangan.
?Itu (merger) upaya bank Malaysia mengantisipasi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Tenru ada pengaruhnya dalam persaingan perbankan memperebutkan pasar keuangan di ASEAN karena size dan permodalan yang dimiliki besar,? kata Budi Satria, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, yang dihubungi Katadata, Rabu (16/7).
Ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, dengan modal yang besar akan membantu bank hasil merger tersebut untuk mengembangkan penyaluran kredit ke industri. Dia berharap, langkah serupa juga dilakukan pemerintah di Tanah Air.
?Dampaknya ke bank di Indonesia bisa dalam bentuk meningkatnya persaingan di industri dan akan mendorong konsolidasi bank di dalam negeri juga,? jelasnya.
Seperti diberitakan, ketiga bank asal Malaysia tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari Bank Negara Malaysia untuk melakukan merger. Penggabungan tersebut diwujudkan paling lambat dalam 90 hari.
Jika berhasil bergabung, nilai aset bank hasil merger tersebut akan mencapai antara US$ 188,5 miliar ? US$ 194 miliar. Ini akan menjadikannya sebagai bank dengan aset terbesar di Malaysia dengan pangsa pasar kredit domestik mencapai 23 persen. Nilai aset dan pangsa pasar tersebut mengalahkan Malayan Bank Bhd (Maybank) yang saat ini nilai asetnya sebesar US$ 171,8 miliar dan pangsa pasar 18 persen.
Adapun aset PT Bank Mandiri Tbk, yang merupakan bank dengan aset terbesar di Indonesia, hanya sepertiga dari total aset hasil merger tersebut. Per Desember 2013, nilai aset Bank Mandiri tercatat hanya US$ 63,8 miliar atau Rp 748,2 triliun.