Gas Alam Akan Gantikan Batubara

Safrezi Fitra
10 Maret 2015, 17:09
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Permintaan gas alam secara global diperkirakan akan mengalami perkembangan pesat dibandingkan bahan bakar fosil lainnya dalam dua puluh tahun ke depan. Permintaan gas alam ini bahkan akan mengungguli batu bara yang selama satu dekade terakhir memiliki pertumbuhan paling cepat. 

Chief Economist BP Energy Spencer Dale mengatakan permintaan gas alam dunia akan mengalami peningkatan sebesar 1,9 persen per tahunnya. "Ini didorong permintaan dari Asia," katanya di acara BP Energy Outlook 2035 di Jakarta, Selasa (10/3).

Permintaan tersebut akan dipenuhi oleh produksi gas konvensional yang diproduksi oleh Rusia dan Timur Tengah. Selebihnya akan dipenuhi dari hasil gas serpih atau shale gas. Dalam dua puluh tahun ke depan, Amerika Utara yang saat ini masih memasok hampir seluruh kebutuhan shale gas dunia, akan memproduksi sekitar tiga perempat dari total jumlah pasokan dunia.

Dalam The Outlook BP Energy juga membahas permintaan batubara dalam 20 tahun ke depan akan mengalami perlambatan. Pertumbuhan emas hitam ini hanya akan mencapai 0,8 persen per tahun. Padahal selama ini batubara merupakan bahan bakar yang paling cepat mengalami pertumbuhan, karena di dorong permintaan China.

Spencer menyebut setidaknya ada tiga hal yang mempengaruhi perlambatan tersebut. Pertama, melemah dan berkurangnya pertumbuhan energi intensif di China. Kedua, dampak regulasi dan kebijakan tentang penggunaan batu bara di Amerika Serikat dan China. Ketiga, melimpahnya pasokan gas yang kemudian mengurangi penggunaan batubara sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik. 

Untuk kasus Indonesia dia juga meyakini permintaan dan penggunaan juga akan meningkat. Terlebih, dengan adanya kebijakan pemerintah yang menghapus subsidi bahan bakar minyak. "Ketika subsidi ditiadakan  akan membawa perubahan dalam bauran energi. Di mana peranan minyak akan menurun dan gas akan ada peningkatan," ujar dia.

Prediksi BP Energy, penggunaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik akan menurun dari 66 persen menjadi 56 persen di 2035. 

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...