Total E&P: Belum Ada Kesepakatan dengan Pertamina

Aria W. Yudhistira
21 April 2015, 15:51
Katadata
KATADATA
Total E&P Indonesie masih tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Blok Mahakam. Tahun ini, perusahaan asal Prancis itu menyiapkan dana sebesar US$ 2,4 miliar.

KATADATA ? Perusahaan minyak dan gas bumi asal Prancis, Total E&P Indonesie, membantah adanya kesepakatan mengenai masa transisi pengelolaan Blok Mahakam dengan PT Pertamina (Persero). Pertamina, dengan demikian, belum dapat masuk ke Blok Mahakam sebelum kontrak berakhir pada 2017.

Presiden Direktur Total E&P Indonesie Hardy Pramono mengatakan, sampai saat ini perusahaan belum menyetujui adanya masa transisi. Total beralasan dalam kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) tidak disebutkan klausul yang mengatur masa transisi.

Dalam kontrak tersebut, hanya menyebutkan negara melalui pemerintah memberikan kewenangan kepada Total untuk mengelola Blok yang berada di Provinsi Kalimantan Timur itu.  Dia meminta pemerintah dan Pertamina sama-sama menghargai sampai kontrak kerja sama berakhir pada 2017.

?Belum ada kesepakatan. Kan kita harus hormati kontrak,? kata Hardy di kantor Total E&P Indonesie, Jakarta, Selasa (21/4).

(Baca: Total dan Inpex Sepakat Masa Transisi Blok Mahakam)

Lebih lanjut dia mengatakan, perusahaan belum menyetujui penandatangan konsep kesepakatan atau Head of Agreement (HoA) dengan Pertamina mengenai peralihan status pengelolaan Blok Mahakam. Sampai saat ini, proses tersebut masih terus dibicarakan dengan pemerintah dan Pertamina, dan akan ada pertemuan lanjutan pada pekan depan.

Adapun yang sudah dibicarakan terkait dengan skema pertukaran, yakni mengenai Pertamina yang dapat memperoleh hak pengelolaan blok migas milik Total di luar negeri. Pertukaran ini sebagai kompensasi jika Total masih diberikan kesempatan bermitra dengan Pertamina di Blok Mahakam.

Namun Hardy belum dapat memberitahu mengenai blok migas mana yang akan dikelola Pertamina nantinya. Sebagai informasi, saat ini Total sudah memilki wilayah operasi di 120 negara. ?Jadi ya nanti kita lihat, apakah di Kanada atau Afrika. Semua masih dibicarakan,? ujar dia.

Hardy juga mengaku belum mengajukan berapa persen yang akan di dapatkan Total setelah kontrak berakhir. ?Terserah pemerintah,? kata dia.

(Baca: Pertamina Resmi Ditunjuk Sebagai Pengelola Blok Mahakam)

Meski kontrak akan berakhir pada 1 Januari 2017, Total tidak mengurangi besaran investasi di Blok Mahakam. Pada tahun ini, nilai investasi Total mencapai US$ 2,4 miliar. Angka ini sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang ditetapkan pemerintah melalui SKK Migas.

Menurut Hardy investasi tersebut tidak akan dikurangi untuk menjaga tingkat produksi Blok Mahakam. Apalagi masih ada kontrak penjualan gas ke Jepang sampai 2022.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akhir pekan lalu mengatakan, Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation telah setuju bekerjasama dengan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam sebelum kontraknya berakhir. Artinya masa transisi bisa dilakukan Pertamina, Total E&P dan Inpex sebelum 2017.

(Baca: Masuk ke Blok Mahakam, Siapa Backing Kaltim?)

?Kemarin kami sudah terima surat dari Total dan Inpex. Mereka menyatakan kesediaan dan siap bermitra dengan Pertamina. Begitu berjalan bareng-bareng itu sudah transisi,? kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/4).

Reporter: Arnold Sirait

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...