Inflasi Lebaran Tahun Ini Mungkin Terendah dalam Lima Tahun
KATADATA ? Menteri Keuangan Bambang S. Brodjonegoro memperkirakan laju inflasi selama bulan Ramadan dan lebaran tahun ini merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir. Dengan begitu, pemerintah optimistis target inflasi yang rendah sepanjang tahun ini dapat tercapai.
"Ada indikasi inflasi (selama) Ramadan dan lebaran tahun ini menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir atau kedua terendah. Kami tidak tahu (angka) persisnya karena baru minggu kedua,? kata Bambang di Jakarta, Senin (13/7).
Lazimnya, angka inflasi meningkat selama Ramadan dan menjelang lebaran seiring kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok. Pasalnya, selama ini banyak produsen besar yang menimbun barang sehingga mengerek harga barang tersebut.
Namun, Bambang mengklaim, pemerintah sudah melakukan koordinasi secara baik untuk menjaga laju inflasi agar tetap terjaga. Selain itu, operasi pasar yang rutin dilakukan turut berperan menekan laju inflasi. Karena itulah, dia optimistis inflasi pada bulan Juli ini masih rendah sehingga pada akhir tahun ini diharpkan bisa sesuai target yaitu 4 persen hingga 4,5 persen.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juni 2015 sebesar 0,54 persen atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,50 persen lantaran sudah memasuki bulan Ramadan. Tapi, dibandingkan lima tahun terakhir, inflasi pada Juni tahun ini paling rendah. Sementara untuk inflasi tahun kalender (year to date) tercatat sebesar 0,96 persen dan secara year on year (yoy) sebesar 7,26 persen.
Meski inflasi tahun ini diperkirakan bakal rendah, Bambang menepis anggapan penyebabnya adalah penurunan konsumsi masyarakat. Menurut dia, pelemahan pertumbuhan ekonomi tak semestinya berdampak pada penurunan permintaan masyarakat. "Mungkin ada (pengaruh perlambatan ekonomi). Tapi lebaran ada pola tidak biasa. Ekonomi seperti apapun pasti ada kenaikan permintaan,? katanya.
Meningkatnya permintaan tersebut harus diikuti dengan pasokan barang yang memadai. Dengan begitu, inflasi bisa dijaga agar tidak bergerak naik. Bambang mencontohkan, upaya Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea Cukai dengan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) yang menggagalkan ekspor ilegal hasil perikanan sebanyak 19 kontainer di Tanjung Priok, Jakarta, hari ini, bertujuan menjaga pasokan ikan di dalam negeri. Alhasil, harga ikan di pasaran tidak meningkat sehingga tidak mendorong kenaikan inflasi.