Awal 2016, Cadangan Migas Nasional Bertambah 580 Juta Barel
KATADATA - Komite Eksplorasi Nasional (KEN) menyatakan cadangan minyak dan gas bumi (migas) nasional akan bertambah 580 juta barel setara minyak. Penambahan cadangan migas nasional ini mulai terhitung pada 1 Januari 2016.
Ketua Komite Eksplorasi Nasional (KEN) Andang Bachtiar mengatakan temuan cadangan tersebut merupakan tindak lanjut dari adanya identifikasi penemuan sumur-sumur migas baru. Cadangan migas tersebut berasal dari tujuh sumur.
"Penambahan cadangan nasional ini dicapai karena kerja keras SKK Migas dan Ditjen Migas yang didukung oleh KEN dalam penetapan PoD (rencana pengembangan blok migas) tahun 2015," kata dia di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin Malam (19/10).
KEN juga telah mengidentifikasi adanya potensi cadangan migas nasional sebesar 5,2 miliar barel setara minyak. Rinciannya terdiri dari 2,7 miliar barel minyak dan 14 triliun kaki kubik gas. Potensi ini berasal dari 108 struktur sumur penemuan migas (discovery) yang sudah terbukti. Temuan ini berdasarkan data terakhir pada awal 2015.
(Baca: Potensi Tambahan Cadangan Migas 5,2 Miliar Barel)
Selain penemuan sumur-sumur baru tersebut, ada juga 120 struktur sumur yang sebenarnya sudah menjadi target eksplorasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas. Target tersebut berupa prospek-prospek sumur migas dari berbagai KKKS yang telah dibor dan ada indikasi kandungan migas didalamnya.
Meski demikian, indikasi kandungan migas tidak dikembangkan lebih lanjut oleh KKKS. Kontraktor masih enggan melakukan uji coba lanjutan untuk lebih mengeksplorasinya dan menganggap sumur tersebut tidak prioritas. Padahal, potensi cadangan migas dari 120 struktur sumur ini mencapai 16,6 miliar barel setara minyak.
(Baca: Pengusaha Kesulitan Menemukan Cadangan Migas Baru)
Ada berbagai masalah yang dihadapi KKKS untuk melanjutkan eksplorasinya. Namun, Andang masih enggan menyebutkan apa saja masalah tersebut, karena masih pendataan awal. Namun, Andang yakin masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan bersama oleh pemerintah dan KKKS. Setidaknya dalam jangka waktu 1-4 tahun ke depan bisa selesai, dan Indonesia bisa mendapat manfaat yang besar dari penemuan cadangan-cadangan migas baru tersebut.
Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi KEN ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan akan segera membentuk Unit Pelaksana Program Eksplorasi Nasional. Unit ini berada di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Migas dan SKK Migas.
“Dalam waktu dekat, Direktur Jenderal migas dan skk migas akan membentuk satu unit yang menjadi pelaksana atau penyelenggara program eksplorasi nasional. Pada waktunya akan jelaskan mengenai tim ini, tentu saja harus diawaki orang-orang kompeten dan integritas tinggi," ujar Sudirman.
(Baca: Pertamina Targetkan Penemuan Cadangan Migas 90 Juta Barel Tahun Ini)