Pertamina-PGN Saling Tuding Penyebab Mahalnya Harga Gas di Medan

Safrezi Fitra
12 November 2015, 15:56
Pekerja gas (Pertagas)
Katadata | Arief Kamaludin

KATADATA - PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. saling tuding terkait masalah mahalnya harga gas untuk industri di Medan. Harga gas di wilayah tersebut mencapai US$ 14 per juta british thermal unit (mmbtu). Sementara di daerah lain harganya masih di kisaran US$ 10 per mmbtu.

Perusahaan Gas Negara (PGN) mengaku terpaksa menjual gas dengan harga yang mahal karena harga gas dari pemasoknya memang sudah tinggi. Sementara Pertamina menilai penjelasan PGN mengenai harga tersebut tidak transparan, sehingga terkesan menyudutkan Pertamina.

Advertisement

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan PGN tidak transparan dalam menjelaskan penetapan harga gas di wilayah tersebut. PGN hanya menjelaskan harga beli gas dari Pertamina yang bersumber dari fasilitas regasifikasi Arun yang mahal. Padahal Pertamina juga menjual gas untuk PGN dengan harga yang lebih murah.

(Baca: PGN: Harga Gas di Medan Mahal Karena Pertamina Patok Harga Tinggi)

"Kami mengharapkan agar dalam penyampaian informasi terkait harga ini PGN dapat lebih bijak, sehingga tidak memunculkan friksi yang tidak perlu dan tidak sejalan dengan upaya pemerintah melakukan sinergi strategis antara PGN dan Pertagas. Keterbukaan juga dapat menghindari kerugian dari sisi konsumen karena tidak memperoleh harga yang lebih kompetitif," ujar Wianda dalam keterangan yang diterima Katadata, (Kamis (12/11).

Dia menjelaskan gas yang dipasok Pertamina kepada PGN untuk wilayah Sumatera Utara berasal dari dua sumber dengan besaran yang sama, yakni masing-masing 4 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kedua sumber tersebut adalah dari lapangan gas Pangkalan Susu dan gas alam cair (LNG) dari Dongi Senoro.

Halaman:
Reporter: Manal Musytaqo, Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement