Turunkan Harga BBM, Pertamina Ditugasi Bangun Tangki di Papua
KATADATA - Untuk mengatasi mahalnya harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia Timur seperti Papau dan Maluku, pemerintah berencana membangun sarana penyimpanan atau tangki di beberapa titik wilayah tersebut. Pembangunan ini masuk dalam program prioritas infrastruktur.
Direktur Pembinaan Hilir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Setyo Rini Tri Utami mengatakan telah menugaskan PT Pertamina untuk menjalankan proyek tersebut. “Berupa tambahan tangki di depo-depo yang sudah ada,” kata Rini kepada Katadata, di Jakarta, Senin, 18 Januari 2016. (Baca: Harga BBM di Maluku dan Papua Bisa Turun Tahun ini).
Pada rencana awal, Pertamina ditugaskan membangun tangki BBM di 25 lokasi yang tersebar di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua dan Maluku. Namun, karena terkendala pembebasan lahan, sementara Pertamina akan membangunan di 23 lokasi. “Yang dua lokasi tanahnya belum clear,” ujar Rini.
Meski pengarapan diserahkan kepada Pertamina, biaya proyek ini ditanggung oleh negara melalui mekanisme Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Total anggaran yang dibutuhkan, kata Rini, sekitar Rp 380 miliar. Ke-23 tangki tersebut direncanakan kelar dalam tiga tahun.
Pembangunan infrastruktur ini diharapkan mengatasi mahalnya harga BBM di Papua, Maluku, dan Maluku Utara. “Ada 25 titik yang akan dibangun tahun ini. Kemudian akan meneruskan program konversi dari BBM ke gas yang orientasinya juga sebagian besar ke timur,” kata Menteri energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Kamis pekan lalu.
Menurut Sudirman, saat ini kontrak proyek belum ditandatangani, meski lelang sudah selesai. Namun, Sudirman memastikan bahwa sebagian proyek akan rampung pada kuartal pertama tahun ini. (Baca juga: Pertamina Ingin Gandeng Swasta Pasok Minyak dan Bangun Storage).
Tanpa menyebut angka pasti, Sudirman mengatakan kapasitas tangki yang akan dibangun masih relatif kecil. Meski demikian, penambahan tangki BBM dapat menekan harga BBM di daerah menjadi lebih murah.
Misalnya, harga BBM untuk jenis Solar di wilayah Indonesia Timur rata-rata Rp 15 per liter. Padahal, di Pulau Jawa harga Solar nonsubsidi hanya Rp 5.950 per liter. “Di Papua harga (BBM) bisa mencapai Rp 40 ribu dan Rp 50 ribu.”