Ma'roef Mundur, Fahri Hamzah Dorong Pembentukan Pansus Freeport

Muchamad Nafi
19 Januari 2016, 17:21
Gedung DPR
Donang Wahyu|KATADATA
Gedung DPR

KATADATA - Keputusan Ma'roef Sjamsuddin undur diri sebagai Direktur Utama PT Freeport Indonesia rupanya menjadi perhatian Fahri Hamzah. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu akan menggalang dukungan untuk membentuk Panitia Khusus kasus Freeport. Ia akan mengusulkannnya kepada seluruh pimpinan partai politik.

Menurut Fahri, langkah Ma’roef melepaskan jabatannya cukup aneh. Hal ini bila menilik pada kisruh perpanjangan kontrak Freeport yang menghiasi akhir tahun lalu. Karena itu, salah satu target Pansus yaitu akan meyelidiki operasional Freeport di tambang emas terbesar di Indonesia ini. (Baca juga: Transkrip Rekaman Lengkap Kongkalikong Lobi Freeport).

Advertisement

“Saya mendorong pimpinan parpol agar hal ini segera disetujui. Mudah-mudahan dapat masuk dalam usulan masa sidang sekarang agar kita tahu apa yang terjadi,” kata Fahri di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Selasa, 19 Januari 2016.

Apabila Pansus telah terbentuk, dia melanjutkan, langkah pertama yang dilakukan yaitu meminta BPK melakukan audit investigatif atas operasional Freeport Indonesia. Hal tersebut untuk membuktikan apakah yang dilakukan perusahaan tersebut sudah bermanfaat atau belum. Misalnya, untuk menelisik jumlah sumber daya alam yang dieksploitasi, nilai keuntungan yang didapat, dan membedah para pemegang saham.

Bagi politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, mundurnya Maroef juga menjadi tanda tanya lantaran berbarengan dengan beberap isu yang lain. Misalnya, James Robert Moffet atau Jim Bob melepas jabatan Chairman Freeport- McMoran Inc. Lalu, ada pula kunjungan Duta Besar Amerika Serikat Robert O. Blake ke Papua akhir pekan lalu. Hal ini, kata Fahri, menimbulkan kecurigaan terkait operasional Freeport di Indonesia. Rentetan kejadian itu dianggap cukup menjadi dasar dari pembentukan Pansus. “Saya anggap ini semua bahan baku untuk menginvestigasi secara menyeluruh sebelum kami ambil keputusan tentang Freepot,” kata Fahri.

Sementara itu, Anggota VII BPK Achsanul Qasasi menyatakan saat ini posisi BPK hanya memantau divestasi saham oleh Freeport. Alasannya, hal itu sebagai antisipasi bila DPR meminta laporan audit dari kewajiban pelepasan saham mulai dari 20 hingga 51 persen. (Baja pula: “Jim Bob”, Bos Besar Freeport Mundur).

Menurutnya, divestasi 10,64 persen saham Freeport senilai Rp 23,5 triliun sebenarnya tidak dapat dikatakan wajar. Namun, dia juga melihat ketidakwajaran tersebut dapat disebabkan adanya alih teknologi tambang yang tidak dapat dikatakan murah. “Karena dari dulu alih teknologinya juga tidak pernah jalan,” kata Achsanul.

Kemarin, Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoran Cooper & Gold Inc. Richard Adkerson menyetujui pengunduran diri Maroef Sjamsuddin sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Pengunduran tersebut bertepatan dengan berakhirnya masa kerja Maroef. (Lihat pula: Freeport Akan Lepas 10 Persen Saham Senilai Rp 23,5 Triliun).

Dalam surat elektronik yang disampaikan kepada seluruh karyawan Freeport, bertanggal 18 Januari 2016, Adkerson menyatakan perusahaan menyetujui permintaan Maroef. Namun, dia hanya menyebutkan alasan pengunduran diri itu bersifat personal dan segera. “Pak Maroef sudah menjadi Presdir Freeport Indonesia selama setahun terakhir dan telah membantu kepentingan Freeport dengan pemerintah Indonesia,” katanya.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement