Minyak Blok Cepu ke Kontraktor Swasta Setop, 800 Pekerja Menganggur

Arnold Sirait
4 Februari 2016, 19:49
Fasilitas pengolahan minyak di Blok Cepu
Arief Kamaludin|KATADATA
Pekerja tengah mengontrol fasilitas pengolahan minyak di Blok Cepu.

KATADATA -  Berhentinya transaksi jual-beli minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur kepada kontraktor swasta PT Tri Wahana Universal (TWU) berbuntut panjang. Ratusan pekerja subkontrak TWU pun harus menganggur.

Direktur Utama TWU Rudi Travinos mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu kepastian dari pemerintah untuk memperpanjang kontrak jual-beli minyak Blok Cepu. Pasalnya, pemerintah selaku pemegang kuasa penjualan minyak belum menentukan harga jual minyak Blok Cepu. Hingga kini, Kementerian ESDM memang masih mengevaluasi harga jual minyak mentah yang akan dipasok ke kilang TWU.

Advertisement

“Masalahnya lama sekali goverment ini menetapkan  harganya. Dampaknya banyak orang yang terlibat di TWU seperti transportasi merumahkan 800 orang karyawannya,” kata dia kepada Katadata, Kamis (4/2).

(Baca: SKK Migas: Puncak Produksi Blok Cepu April 2016)

Meski kilang TWU mendapat pasokan minyak langsung dari sumur di Lapangan Banyu Urip, menurut Rudi, pemerintah menginginkan harga penjualan minyak itu mengacu kepada harga minyak dari kapal tanker di Tuban. Tapi, TWU menolak keinginan pemerintah tersebut. TWU menginginkan harga minyak Blok Cepu dihitung menggunakan acuan harga di mulut sumur. Meski begitu, Rudi menyerahkan keputusan harga minyak Blok Cepu kepada pemerintah.

Sekadar informasi, TWU merupakan anak perusahaan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., yang dimiliki Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya. Selama ini kilang TWU mendapat pasokan dari Blok Cepu sebesar 16.000 barel per hari (bph) dari fasilitas Early Oil Expansion (EOE) dan Early Production Facility (EPF) di Blok Cepu.

Ke depan, Rudi berharap TWU mendapatkan kuota yang sama. Persoalannya, TWU harus memasok minyak dari fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF) karena kontrak dua fasilitas sebelumnya tidak diperpanjang.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian, Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement