PAN Akan Dapat Satu Kursi Menteri Ekonomi
Presiden Joko Widodo diperkirakan segera mengumumkan perombakan kabinet (reshuffle) jilid II pada awal pekan nanti. Hajatan ini akan menandai masuknya kader Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam Kabinet Kerja, setelah delapan bulan lalu menyatakan secara resmi mendukung pemerintah.
“PAN masuk, dapat jatah,” kata seorang sumber Katadata di pemerintahan. Salah satu kandidat kuat dari PAN yang akan mendapatkan kursi menteri adalah Didik Junaidi Rachbini. Sumber itu menyatakan, Didik, yang merupakan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PAN, sudah pernah dipanggil ke istana oleh Presiden beberapa pekan lalu.
Namun, masih belum dipastikan posisi menteri yang akan ditempati Didik. Yang jelas, menurut sumber tersebut, jabatan menteri itu di bidang ekonomi. Saat dikonfirmasi perihal kabar itu, Didik enggan memberikan penjelasan. “Saya sedang shalat, habis shalat meeting,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat sore (8/4).
Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan, kalau memang ada tawaran kursi menteri untuk PAN maka itu sepenuhnya hak Presiden. Namun, dia mengaku tidak tahu mengenai adanya pengajuan nama Didik sebagai calon menteri dari PAN. “Saya tidak tahu karena itu kewenangan Ketua Umum PAN (Zulkifli Hasan),” katanya.
(Baca: Pos Baru untuk Pramono dan Rini di Kabinet Pasca Reshuffle)
Yang jelas, menurut Eddy, secara umum kader PAN tersebut cukup mumpuni. “Apalagi Pak Didik itu merupakan guru besar di bidang ekonomi maka pemahamannya di bidang ekonomi sangat baik.”
Sumber lain menyebutkan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir juga memiliki kans besar untuk menduduki posisi menteri. Apalagi, sejak menjadi Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pada Januari lalu, Soetrisno makin sering berkomunikasi dengan Jokowi.
Karena itu, salah satu pos yang diplot untuk PAN adalah Menteri Perindustrian. Saleh Husin, Menteri Perindustrian saat ini, berpotensi diganti karena alasan kinerja. Calon lain pengisi posisi kader partai Hanura tersebut adalah Rini Soemarno, yang kini merupakan Menteri BUMN.
(Baca: Jokowi-JK Bahas Reshuffle, Sejumlah Menteri Dipanggil ke Bogor)
Sejak mengumumkan keputusannya bergabung dengan partai-partai pendukung pemerintah pada awal September tahun lalu, PAN memang kerap disebut-sebut akan segera masuk ke dalam kabinet. Wacana itu selalu muncul setiap kali terdengar rencana perombakan kabinet. Bahkan pada Desember lalu, seorang pengurus pusat PAN menyatakan Presiden akan melakukan reshuffle sehingga mengklaim kadernya akan segera menjadi menteri. Tapi, hal tersebut hanya sebatas kabar belaka.
Kini, perombakan kabinet tampaknya akan segera dilakukan, setelah pada Kamis (7/4) lalu, Jokowi melakukan pertemuan empat mata dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara. Pertemuan itu berlangsung seusai rapat kabinet paripurna membahas revisi APBN 2016 dan melantik Anwar Usman sebagai hakim konstitusi. Pada malam harinya, Jokowi memanggil sejumlah menteri ke Istana Bogor. “Sejak pukul 8 malam, ada beberapa orang yang diminta ke Istana Bogor (terkait reshuffle),” kata sumber yang mengetahui pertemuan itu.
(Baca: Jokowi-JK Finalisasi Reshuffle Kabinet Akhir Pekan ini)
Kabar yang berkembang, ada empat menteri yang dipanggil ke Istana Bogor, Kamis malam, yaitu Menteri Desa Marwan Jafar; Menteri Perhubungan Ignasius Jonan; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Yuddy Chrisnandi; dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Empat menteri ini juga tidak terlihat saat Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 dengan semua kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/4) pagi.
Jika kesepakatan bisa segera dicapai, kemungkinan besar pengumuman reshuffle akan dilakukan segera, sebelum Wapres bertolak ke Turki pada Rabu depan (13/4) dan kunjungan Presiden ke Eropa pada 17 April nanti.