Impor Meningkat, Surplus Neraca Dagang Maret Menciut

Ameidyo Daud Nasution
15 April 2016, 13:43
No image

Neraca dagang masih bisa mencetak surplus meskipun nilainya kian menciut karena aktivitas impor semakin meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang pada Maret 2016 mengalami surplus sekitar US$ 497 juta. Pencapaian tersebut didukung oleh nilai ekspor yang terus naik, meskipun  aktivitas impor juga mulai meningkat.   

Nilai ekspor pada Maret mencapai US$ 11,79 miliar atau meningkat 4,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sejak awal tahun ini, nilai ekspor memang terus meningkat, dari US$ 10,48 miliar pada Januari dan US$ 11,31 miliar pada Februari lalu. Meski ekspor secara total periode Januari-Maret mencapai US$ 33,58 miliar, nilainya turun 14 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan penurunan ekspor pada kuartal I ini merupakan imbas dari masih menurunnya ekonomi mitra dagang utama, seperti Cina. Sekadar informasi, ekspor nonmigas ke Cina menurun dari US$ 3,1 miliar menjadi US$ 2,8 miliar. "Jadi walaupun ekspor secara bulanan masih naik tapi secara kumulatif juga masih turun," katanya saat konferensi pers neraca dagang Maret 2016 di kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/4).

Peningkatan ekspor Maret disebabkan kenaikan ekspor nonmigas sebesar 3,58 persen menjadi US$ 10,6 miliar dan ekspor migas naik 10,4 persen menjadi US$ 1,2 miliar. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$105,9 juta (10,1 persen), sedangkan penurunan terbesar pada perhiasan dan permata  sebesar US$ 228,1 juta (23,28 persen). Komoditas lainnya yang mencatat peningkatan nilai ekspor adalah kendaraan dan bagiannya sebesar 21 persen, berbagai produk kimia 29,84 persen, dan mesin atau peralatan listrik 8 persen.

(Baca: Neraca Dagang Maret Bisa Surplus karena Investasi Swasta Lesu)

Di sisi lain, nilai impor pada Maret mencapai US$11,3 miliar atau naik 11,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun dibandingkan Maret 2015 turun 10,41 persen. Secara lebih rinci, impor nonmigas Maret mencapai US$ 9,77 miliar atau naik 7,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan impor migas mencapai US$1,53 miliar atau naik 36,25 persen.

Peningkatan impor nonmigas terbesar pada Maret adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$ 95,8 juta (5,98 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kendaraan dan bagiannya US$ 55,2 miliar (11,12 persen). "Jadi ada kecenderungan manufaktur kendaraan kita telah berjalan sehingga dapat mengurangi impor kendaraan," kata Suryamin.

(Baca: Ekspor Migas dan Perhiasan Menopang Surplus Dagang Februari)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...