Kinerja Produksi Minyak 25 Kontraktor Migas di Bawah Target

Anggita Rezki Amelia
24 Juni 2016, 15:30
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA
Pengeboran minyak lepas pantai.

Produksi minyak di dalam negeri pada tahun ini sudah melampaui target. Namun, masih banyak kontraktor kontrak kerjasama minyak dan gas bumi (migas) yang kinerja produksinya di bawah target.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, setidaknya ada 25 kontraktor yang produksi minyak dan kondensatnya di bawah target yang ditetapkan. Padahal, di antara 25 kontraktor itu ada yang menjadi andalan untuk mendongkrak target produksi siap jual (lifting) minyak secara nasional tahun ini.

Yang utama adalah Blok Cepu. Per 18 Juni lalu, rata-rata produksi minyak Mobil Cepu Ltd di Blok Cepu mencapai 155.560 barel per hari (bph). Ini masih di bawah rata-rata target produksi dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan atau work, plan and budget (WP&B) 2016 sebesar 168.430 bph.

Tidak hanya Mobil Cepu Ltd, produksi minyak PT Pertamina EP juga masih berada di bawah target yakni 86.505 bph.

Padahal, target produksi anak usaha PT Pertamina ini dalam WP&B mencapai 98.510 bph. (Baca: Kinerja Produksi Pertamina di Blok ONWJ Belum Mencapai Target

Sedangkan 23 kontraktor lainnya adalah JOB Pertamina Petrochina Salawati, Kalrez Petroleum (Seram) Ltd, Mubadala Petroleum Indonesia, Petrogas (Basin) Ltd, Tately N.V Pertamina Hulu Energi Siak.  Kemudian ada pula, PT Sarana Pembangunan Riau Langgak, Pertamina Hulu Energi Kampar, Star Energy Ltd, Montdor Oil Tungkal Ltd, Petrochina Internasional Jabung Ltd, dan JOB Pertamina-Golden Spike Indonesia Ltd.

Ada juga Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd, PT Seleraya Merangin Dua, PT Sumatera Persada Energi, BP Berau Ltd, Petroselat, Tiara Bumi Petroleum, Citic Seram Ltd, dan Saka Indonesia Pangkah Ltd. Selain itu, Petronas Carigali (Ketapang) Ltd, JOB Pertamina Talisman Jambi Merang, Energi Mega Persada Malacca Strait S.A.  

Di sisi lain, ada 21 kontraktor yang produksi minyak dan kondensatnya berhasil melampaui target.

Chevron Makassar Ltd adalah kontraktor yang tertinggi dalam capaian produksinya dibandingkan target mencapai 218 persen. Produksi dari Chevron Makassar Ltd sebesar 4.233 bph, sementara target dalam WP&B hanya 1.936 bph. (Baca: Harga Minyak Anjlok, Chevron Tunda Dua Lapangan Proyek IDD)

Secara total, produksi minyak dan kondensat hingga 18 Juni lalu mencapai 833.300 bph. Angka ini melebihi target produksi dalam WP&B yang hanya 827.800 bph. Selain itu, lebih besar dari proyeksi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 yang telah ditetapkan oleh Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat sebesar 820 ribu bph.

Namun, SKK Migas memprediksi produksi minyak dan kondensat akan terus menurun dalam enam bulan ke depan. Hingga akhir tahun nanti, produksinya hanya 825 ribu bph. Kepala Bagian Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus mengatakan, salah satu penyebabnya adalah adanya program pemeliharaan sampai akhir tahun.

Contohnya, Blok Cepu yang akan ada shutdown atau penghentian kegiatan lagi di September nanti. Meskipun sehari tapi tetap mengganggu produksi. “Soalnya produksinya lebih tinggi dari kontraktor lain,” ujar dia. (Baca: Blok Cepu Digenjot, SKK Migas Khawatir Cadangan Cepat Habis)

Meski realisasi produksi minyak dan kondensat saat ini masih di atas target, dia menilai, pencapaian lifting di bawah target.

Sampai 18 Juni lalu, lifting minyak dan kondensat baru mencapai 785.300 bph, padahal target WP&B sebesar 827.800 bph.

Taslim mengatakan, salah satu penyebabnya adalah keterlambatan pengambilan minyak yang siap jual di tangki dan kapal penampungan atau Floating Production Storage and Offloading (FPSO). “Apalagi kalau harga cenderung naik lagi lambat dia mau ambil lifting. Tapi giliran harga mau turun cepat cepat diambil, kan dia mengambil posisi untung,” ujar dia. (Baca: Kontraktor Migas Khawatir Kewajiban FPSO Lokal Memicu Monopoli)

Selain itu, kapal pengangkut minyak milik Pertamina juga kecil. Jadi untuk mengangkut minyak jatah negara akan memerlukan banyak waktu. “Kami minta Pertamina cepat ambil, karena dengan harga minyak rendah dia juga kan impor,” kata dia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...