Pemerintah Akan Bangun Pipa Gas Trans Kalimantan Timur
Pemerintah akan membangun pipa gas Trans Kalimantan Timur. Pembangunan pipa yang dimulai tahun depan ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan gas bumi di provinsi tersebut.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja menjelaskan, saat ini sudah dibangun pipa gas dari Handil ke Bontang. “Selanjutnya, pemerintah akan membangun pipa gas dari Handil ke Samarinda, dan dilanjutkan ke Balikpapan serta Kutai Kertanegara,” katanya, seperti dikutip dari situs Direktorat Jenderal Migas, Kamis (4/8).
Pembangunan pipa gas ini direncanakan mulai tahun 2017. Harapannya, pipa tersebut bisa beroperasi lima tahun setelah proses pembangunan. (Baca: Butuh Rp 468 Triliun untuk Bangun Infrastruktur Gas)
Wiratmaja mengatakan, Kalimantan Timur memiliki cadangan gas bumi yang besar, baik di daratan maupun laut dalam. Tapi, pemanfaatannya masih terganjal minimnya infrastruktur migas. Karena itu, pemerintah pusat mulai menyiapkan peta jalan pemanfaatan gas bumi di provinsi itu untuk lima tahun ke depan.
“Kami diskusi dengan pemerintah daerah, bagaimana mengimplementasikannya dalam bentuk pipa Trans Kaltim agar gas ini dapat digunakan secara optimal,” ujarnya.
Selain membangun pipa gas, pemerintah mengharapkan pembangkit listrik di Kalimantan Timur yang saat ini menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), dapat dikonversi memakai gas bumi. Untuk itu, perlu juga membangun pipa gas ke pembangkit listrik. Gas untuk pembangkit listrik ini telah dialokasikan sebesar 100 juta kaki kubik (mmscfd). (Baca: Serapan Gas untuk Domestik Masih di Bawah Nilai Kontrak)
Pembangunan jaringan pipa gas bumi, jaringan gas untuk rumah tangga serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas bertujuan agar gas yang diproduksi oleh lapangan-lapangan migas di Kalimantan Timur dapat mencukupi kebutuhan daerah tersebut. Bila produksi telah berlebih, dapat digunakan untuk pipa Trans Kalimantan yang ditargetkan terbangun dalam waktu 10 sampai 15 tahun atau rampung tahun 2030.
Selain membangun pipa gas Trans Kaltim, pemerintah berencana membangun kilang minyak di Bontang yang saat ini dalam tahap penjajakan minat pasar. Di sekitar Kilang Bontang, juga akan dibangun pabrik petrokimia.
Pembangunan infrastruktur yang terpadu itu agar pemanfaatan gas bumi lebih maksimal dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Jadi sumber daya alam itu bukan hanya menghasilkan penerimaan, tapi juga menjadi economic driver (menggerakkan ekonomi),” ujar Wiratmaja.
Pada Mei lalu, Wiratmaja juga pernah mengatakan, Kementerian ESDM sangat massif mendorong pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir. Dalam peta jalannya, pembangunan infrastruktur sampai 2030 dengan kebutuhan investasi US$ 48,2 miliar. (Baca: Fokus Penggunaan LNG untuk Wilayah Timur)
