Kalla Perintahkan Realisasi Listrik Berbasis Energi Terbarukan

Anggita Rezki Amelia
10 Agustus 2016, 16:41
Wapres Kalla
Arief Kamaludin|KATADATA

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tingkat elektrifikasi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia. Padahal potensi sumber energi di dalam negeri melimpah, salah satunya berupa energi baru dan terbarukan (EBT) berupa panas bumi (geotermal).

Menurut Kalla, potensi geotermal di dalam negeri lebih dari 30 ribu gigawatt (GW), namun baru terpakai 1,5 GW. Di sisi lain, tingkat konsumsi listrik industri juga masih rendah. Agar sejajar dengan negara-negara maju di Asia, potensi geotermal harus ditingkatkan.

Peningkatan elektrifikasi ini selaras dengan program 35 ribu MW yang menjadi target pemerintah pada 2019. Apalagi kombinasi energi terbarukan pada 2025 dipatok minimal bisa mencapai 25 persen. (Baca: Pembangkit Kedua Program 35 GW Resmi Beroperasi).

“Hampir semua EBT geotermal sampah, biomasa, dan lain-lain, itu kita berlimpah. Apa yang keliru hingga tingkat elektrifikasi dan konsumsi listrik kita rendah di Asia?” kata Kalla di sela-sela pembukaan The 4th Internasional Geothermal Convention And Exhibition 2016 di JCC Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2016.

Untuk itu, Kalla meminta setiap tahun pembangunan listrik berbasis energi baru terbarukan dapat direalisasikan, setidaknya 500 MW. Untuk menyukseskannya, dia menekankan tiga hal yakni lewat kebijakan, perencanaan, dan terobosan.

Menurut Kalla, kebutuhan listrik saat ini tersentralisasi di kota-kota besar, atau kawasan yang memiliki industri. “Itu sebabnya listrik adalah sesuatu yg harus kita kembangkan. Itulah garis besarnya. Karena itu pemerintah setiap lima tahun punya program yang ambisius,” ujar Kalla.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...