Penjualan Satu Juta Mobil, Gaikindo: Bisa Terlampaui
Kalangan industri otomotif yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis pergerakan usaha tahun ini cukup baik, terutama dalam penjualan kendaran. Prediksi tersebut berdasarkan beberapa indikator industri otomotif pada semester pertama 2016.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan transaksis jual domestik pada semester pertama sebesar 531.929 unit kendaraan, naik 1,2 persen dari 2015 (yoy). Sedangkan untuk produksi, hingga tengah tahun ini mencapai 601.461 unit kendaraan, naik 3,8 persen secara tahunan (yoy). (Baca: Pameran Otomotif Terbesar, Barometer Perekonomian Negara).
Di sisi lain, kapasitas produksi 2016 mencapai 1.928.131 unit. Jumlah sebesar itu setelah ada beberapa investasi masuk. “Dengan angka ini, saya yakin target penjualan 1.050.000 unit dapat dicapai,” kata Yohannes saat ditemui di sela-sela acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE-BSD, Tangerang Selatan, Kamis, 11 Agustus 2016.
Sepanjang tahun lalu, Gaikindo membukukan penjualan domestik 1.013.291 unit. Sedangkan untuk produksi, anggota asosiasi industri otomotif ini berhasil mencapai 1.098.780 unit. Sementara ekspor kendaraan tahun lalu mencapai 207.691 unit, sedangkan ekspor dalam keadaan terurai sebanyak 108.770 set.
Sementara itu, Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan kenaikan penjualan karenakan pertumbuhan ekonomi yang membaik. Awal bulan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi semester pertama sebesar 5,18 persen, melampaui predikis dari banyak ekonom.
“Selain itu ada pula kurs rupiah yang stabil dan suku bunga acuan Bank Indonesia yang cenderung menurun,” kata Jongki kepada Katadata. (Baca: Pemerintah Bangun Pelabuhan Patimban untuk Industri Otomotif).
Melihat data tersebut, Jongki bahkan mengatakan target penjualan ini bisa terlewati asalkan kebijakan pengampunan pajak terlaksana dengan baik. Adapun faktor lainnya adalah pertumbuhan ekonomi yang terjaga tinggi serta adanya event seperti GIIAS.
“Saya tidak bisa meramal tapi kalau faktor itu terjaga maka kita bersyukur kalau angka target terlampaui,” katanya. (Baca: Pemerintah Dorong Industri Otomotif Gunakan EURO 4).