Sensus Ekonomi 2016: Tantangan Berat Hadapi Masyarakat ASEAN

Miftah Ardhian
19 Agustus 2016, 15:39
Pedagang
Donang Wahyu|KATADATA
Pedagang menawarkan barang dagangan berupa souvenir yang di jual di pasar Sukawati 3, Bali (03/25). Maraknya tempat penjualan souvenir modern membuat semakin sepinya pengunjung yang datang ke pasar Sukawati 3.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyelesaikan Sensus Ekonomi 2016 tahap awal. Hasilnya, tercatat usaha nonpertanian mencapai 26,7 juta. Mayoritas usaha tersebut masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Kepala BPS Suryamin mengatakan jumlah tersebut meningkat 17,6 persen dibandingkan dengan hasil sepuluh tahun lalu. Pada Sensus Ekonomi 2006, usaha nonpertanian diketahui 22,7 juta jenis. (Baca: Maret 2016, Ketimpangan Ekonomi Kembali Turun)

Advertisement

“Sedangkan usaha pertanian sebanyak 26,16 juta, turun sekitar lima juta dibandingkan 10 tahun lalu,” kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016. Dia menduga sebagian besar masuk ke usaha nonpertanian dan sejumlah kecil beralih menjadi buruh.

Dari 26,7 juta usaha nonpertanian tadi, hanya 7,8 juta usaha yang menempati bangunan khusus untuk tempat usaha. Sedangkan 18,9 juta usaha tidak memiliki bangunan khusus. Misalnya, pedagang keliling, usaha di dalam rumah tempat tinggal, dan pedagang kaki lima. (Baca: Bertahan dari Serbuan Baja Cina).

Dari hasil tersebut, BPS memperkirakan tantangan yang dihadapi Indonesia akan cukup berat dalam persaingan bebas saat ini, bahkan di tingkat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebab, lebih dari 70 persen usaha tidak menempati bangunan yang khusus diperuntukan bagi kegiatan usaha. Untuk itu, produktivitas dan daya saing usaha-usaha tersebut harus ditingkatkan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement