Serahkan Jabatan Menteri ESDM, Luhut Titip Timnya Tetap Dipakai Jonan
Luhut Binsar Pandjaitan resmi menyerahkan jabatannya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ke Ignasius Jonan. Dalam acara serah terima jabatannya, Luhut menitipkan pesan agar Jonan terus membangun kerja sama tim dalam bekerja.
Luhut mengatakan selama kurang lebih dua bulan menjabat Pelaksana Tugas Menteri ESDM, dirinya dibantu oleh Arcandra Tahar dan timnya seperti Prahoro Nurtjahyo, Jaffe Suardin, dan Darmawan Prasodjo. Tim ini sering memberikan masukan, menjawab pertanyaan dan tantangan yang diberikan Luhut.
Selama menjadi Menteri ESDM, Luhut juga memuji kerja sama tim di kementerian tersebut. Beberapa pertemuan dengan pihak asing yang ingin berinvestasi di Indonesia, tim ini bisa menciptakan diskusi bertaraf dunia. Indonesia dianggap mampu mengedepankan teknologi, sehingga ongkos investasi beberapa proyek bisa turun.
Dia pun berpesan agar Jonan tetap mempertahankan tim ini. “Pakailah orang-orang seperti mereka. Semua saya pikir hebat-hebat,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10). (Baca: Jonan Belum Berniat Rombak Pejabat Kementerian ESDM)
Luhut berharap di bawah kepemimpinan Jonan, iklim investasi sektor ESDM bisa tetap terjaga. Proses bisnis harus cepat, salah satunya dengan memangkas perizinan. Kementerian ini sudah menargetkan untuk melakukan penyederhanaan, salah satunya memangkas 142 izin migas menjadi hanya 6 izin.
Begitu juga dengan perizinan di sektor panas bumi yang bisa sampai 7 tahun, harus bisa disederhanakan tanpa melanggar aturan yang ada. Jika diperlukan, bisa meminta bantuan Jaksa Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Namun, Luhut yakin Jonan dan wakilnya Arcandra bisa menyelesaikan pekerjaan ini.
“Dwi tunggal Jonan dan Arcandra itu, satu ahli bidang keuangan dan satu lagi mengerti teknis. Itu kombinasi yang baik untuk selesaikan masalah,” ujarnya. (Baca: Jonan Akan Bereskan Mafia dan Pungli Sektor Energi)
Selain itu, Luhut juga mengatakan ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar. Pekerjaan tersebut di antaranya pengembangan energi baru terbarukan ditengah rendahnya harga minyak, penurunan harga gas bumi untuk industri, penyelesaian Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas), UU Mineral dan Batubara, serta finalisasi Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Dia berpesan agar Jonan bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan mempertimbangkan masukan dari semua pemangku kepentingan. Setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan data-data yang valid dan tidak boleh ada intervensi pihak lain.
Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut, Jonan dan Arcandra memang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dukungan dari luar seperti Dewan Perwakilan Rakyat dan media.
Luhut pun menyatakan akan pasang badan terhadap siapa pun yang mengganggu atau bahkan menyerang duet Jonan dan Arcandra. “Kebetulan Kementerian ESDM di bawah koordinasi saya. Saya akan buldozer juga. Kalau anak buah saya diserang, ya saya yang maju,” ujar dia. (Baca: Proyek Masela Jadi Fokus Jonan-Arcandra)