Pelindo III Bangun Terminal LNG Mini Pertama di Asia Tenggara

Maria Yuniar Ardhiati
3 November 2016, 15:47
Terminal LNG Mini
PT Pelindo Energi Logistik

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) melalui anak usahanya, PT Pelindo Energi Logistik (PEL) mengembangkan terminal gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) mini di Pelabuhan Benoa, Bali. Terminal LNG mini ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara.

Sebenarnya, PEL menjalankan bisnis di sektor bongkar muat dan penyimpanan atau storage LNG. “Kami mendapatkan kontrak dari PLN (PT Perusahaan Listrik Negara) untuk angkutan LNG dari Bontang ke Benoa, untuk disalurkan ke PLTDG Pesanggaran,” kata Direktur PEL, Gembong Primadjaja, melalui keterangan resminya, Kamis (3/11).

Pembangunan terminal penerimaan LNG tersebut berada di lahan serta dermaga milik Pelindo III. Total investasi yang dikucurkan PEL untuk pembangunan terminal ini, termasuk alat angkut dan penyimpanan, sekitar Rp 1,2 triliun. (Baca: Uji Coba Berhasil, Kereta Api Akan Berbahan Bakar LNG)

Gembong menjelaskan terminal berkapasitas 50 juta kaki kubik per hari (mmscfd) ini mampu memasok kebutuhan gas untuk pembangkit listrik hingga 250 megawatt (MW). PEL menilai keberadaan terminal tersebut merupakan salah satu solusi percepatan pemenuhan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik tenaga gas.

PEL merinci lima faktor penting keberadaan terminal LNG mini di Tanah Air. Pertama, terminal ini sesuai untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan terminal ini cukup cepat, sebanding dengan tingkat keekonomian dan teknologinya. (Baca: Inpex Berpeluang Perpanjang Kontrak Blok Masela kalau Gas Sudah Laku)

Kedua, sumber daya manusia di dalam negeri sudah menguasai teknologi dan pengoperasiannya. Ketiga, terminal LNG mini tersebut mampu mendatangkan manfaat bagi negara melalui efisiensi.

Dengan demikian, program pengentasan kemiskinan serta peningkatan fasilitas di daerah pesisir yang belum teraliri listrik, dapat didorong. Wilayah yang sangat membutuhkan listrik, khususnya di Indonesia Timur dan pulau terluar, tidak perlu kesulitan mendapatkan gas untuk menghidupkan pembangkit listrik.

Keempat, proses penyimpanan LNG pada terminal bisa dimanfaatkan sekaligus sebagai tempat penyimpanan ikan atau cold storage bagi nelayan, maupun penyimpanan vaksin untuk kebutuhan medis di wilayah pelosok. Kelima, keberadaan terminal ini dapat mengurangi ketergantungan industri serta transportasi laut dari konsumsi BBM yang semakin langka dan mahal. (Baca: Fokus Penggunaan LNG untuk Wilayah Timur)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...