Proyek Listrik 35 GW Dipangkas, Target Rasio Elektrifikasi Tetap

Miftah Ardhian
30 November 2016, 17:19
PLTU Suralaya
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pemangkasan proyek kelistrikan 35 gigawatt (GW) menjadi hanya 19 GW tidak akan mengganggu target rasio keterjangkauan listrik (rasio elektrifikasi) nasional sebesar 97 persen pada 2019. Alasannya, pertumbuhan ekonomi yang melambat membuat permintaan masyarakat akan akses kelistrikan pun juga mengalami penurunan signifikan.

“Kami sudah menghitung itu, tidak ada perubahan. Itu kan masalah demand. Pertumbuhan ekonomi yang tìdak kami harapkan," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (30/11).

Jarman menjelaskan saat awal proyek 35 GW ini dicanangkan, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional berkisar antara 6,6-7 persen. Dengan begitu, kebutuhan listrik yang harus dipenuhi untuk mengejar target rasio elektrifikasi 97 persen, bisa mencapai 35 GW pada 2019.

Ternyata kenyataannya berbeda. Pertumbuhan ekonomi berjalan lambat, hanya 4,9 persen pada 2015 dan diperkirakan sekitar 5 persen pada tahun ini. Tahun depan pemerintah juga hanya bisa menargetkan pertumbuhannya sebesar 5,1 persen. Kemungkinan hingga 2019 pun angkanya tidak berbeda jauh.

(Baca: Dewan Energi: Proyek 35 Ribu MW Cuma Beres 55 Persen Masa Jokowi)

Dengan dasar ini, perhitungan pemerintah pun berubah. Rata-rata pertumbuhan ekonomi yang awalnya diperkirakan sekitar 6,6-7 persen sepanjang, kemungkinan hanya akan berada di kisaran 5-5,5 persen. Alhasil, kebutuhan listrik untuk mengejar target rasio elektrifikasi pun lebih rendah. Perhitungan Kementerian ESDM, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang melambat, kebutuhan listrik hingga 2019 hanya sekitar 25 GW.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...