Arcandra Tawarkan 2 Opsi Alokasi Gas Masela ke Petinggi Inpex
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menawarkan dua opsi alokasi gas Blok Masela saat kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan petinggi Inpex Corporation ke Indonesia, Minggu (15/1). Harapannya dua opsi tersebut membuat pengembangan ladang gas di Laut Arafura itu menjadi lebih ekonomis.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan skenario pertama adalah alokasi gas untuk LNG besar tapi buat petrokimia kecil. “Sebaliknya, opsi kedua, LNG tidak terlalu besar, sementara alokasi petrokimia besar," kata dia di Jakarta, Kamis malam (12/1). (Baca: Bantah Rizal Ramli, Inpex: Gas Masela Tak Bisa untuk Petrokimia)
Dua opsi ini muncul karena proses negosiasi yang alot mengenai pemanfaatan gas hasil produksi Blok Masela. Menurut Arcandra, untuk menentukan alokasi gas ini seharusnya mengacu dari pembeli gas.
Pemerintah tengah menyiapkan pembeli gas Blok Masela berdasarkan rekomendasi Kementerian Perindustrian. Informasi yang diperoleh Katadata, ada tiga perusahaan calon pembeli rekomendasi Kementerian Perindustrian, yakni PT Pupuk Indonesia dengan alokasi 214 mmscfd, Elsoro Multi Prima sebanyak 160 mmscfd dan Kaltim Metanol Industri (KMI)/Sojitz sebesar 100 mmscfd.
(Baca: Menperin Minta Alokasi Gas Blok Masela untuk 3 Perusahaan)
Arcandra mengatakan, pemerintah sebenarnya ingin pembangunan industri hilir di kawasan Masela menjadi lebih kuat. Apalagi kawasan tersebut bisa dikembangkan untuk berbagai industri, seperti petrokimia. Saat ini juga sudah ada teknologi untuk mengubah gas menjadi bahan baku industri petrokimia, yakni parafin dan olefin.
Pemerintah berharap pengembangan industri hilir dapat menekan impor, terutama untuk barang industri petrokimia. Menurut Arcandra, impor petrokimia saat ini cukup besar. "Ke depan kami ingin impor bisa turun lewat bangun petrokimia di kawasan Masela," ujar Arcandra.
(Baca: Lawatan Abe dan Momentum Pasang Investasi Jepang di Indonesia)
Ia berharap, pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan petinggi Inpex nanti bisa menghasilkan kesepkatan terkait insentif pengembangan Blok Masela. Dengan begitu, proyek tersebut bisa segera berjalan. "Semoga bisa ditandatangani," kata Arcandra.