Jelang Pelantikan Trump, Rupiah dan Mata Uang Asia Menguat

Desy Setyowati
20 Januari 2017, 14:03
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Menjelang pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (20/1) waktu setempat, mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS. Penguatan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang utama di kawasan Asia. Namun, indeks harga saham di bursa Asia justru melorot.

Hingga Jumat siang (20/1) ini, rupiah diperdagangkan di pasar spot sebesar Rp 13.359 per dolar AS atau menguat 0,13 persen dibandingkan hari sebelumnya. Namun, kurs referensi JISDOR BI mencatat hasil sebaliknya. Rupiah berada di posisi 13.382 per dolar AS atau melemah dibandingkan hari sebelumnya sebesar 13.376 per dolar AS.

Advertisement

Sedangkan penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS, mengacu data Bloomberg, hingga Jumat siang,  dipimpin oleh won Korea sebesar 0,61 persen, lalu diikuti dolar Taiwan 0,34 persen, dan peso Filipina 0,2 persen. Penguatan lainnya dicatatkan bath Thailand 0,18 persen, dolar Singapura 0,11 persen, dan yen Jepang 0,1 persen.

Adapun, ringgit Malaysia, yuan Cina, dan rupee India seperti halnya rupiah, menguat kurang dari 0,1 persen. (Baca juga: Menkeu Sebut Tantangan Ekonomi 2017: Trump, Brexit, Cina)

Meski pergerakan kurs mata uang Asia masih positif, indeks harga saham sudah terkoreksi. Mengacu pada MSCI AC Asia Pacific, secara umum indeks saham Asia kecuali Jepang turun 0,44 persen. Mengacu pada laporan tim analis OSO Securities, sebelumnya bursa Wall Street di AS juga ditutup melemah.

Indeks Dow Jones, S&P, dan Nasdaq masing-masing turun 0,37 persen, 0,36 persen, dan 0,28 persen pada perdagangan Kamis (19/1). Tak hanya itu, bursa Eropa juga mengalami koreksi. Indeks FTSE 100 turun 0,54 persen, CAC 40 minus 0,25 persen, dan DAX melemah 0,02 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement