Turun pada 2016, Ekspor Mobil Tahun Ini Ditargetkan Tumbuh 7 Persen
Ekspor mobil Indonesia turun 4 persen, dari 207 ribu unit pada 2015 ke 201 ribu unit pada 2016. Namun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis ekspor akan naik 7 persen tahun ini.
Sekertaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menyatakan bahwa penurunan ekspor tahun lalu disebabkan oleh beberapa regulasi baru yang ditetapkan oleh Negara yang menjadi pasar otomotif Indonesia.
“Misalnya ada regulasi soal carbon vehicle di negara-negara Timur Tengah, mereka bahkan meminta penerapan Euro 4 untuk mobil yang diimpor dari Indonesia,” kata Kukuh di Jakarta, Rabu (25/1).
(Baca juga: Setelah Dua Tahun Turun, Penjualan Mobil 2016 Tumbuh 4,5 Persen)
Kukuh menyatakan bahwa pelaku industri di Tanah air terus berupaya melakukan inovasi agar produknya sesuai dengan standar internasional. Dengan demikian, tahun ini ekspor mobil dapat digenjot sehingga kembali tumbuh. Menurutnya, tren produksi mobil untuk ekspor tumbuh 27 persen dari tahun 2010 sampai 2015.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah juga sudah mendorong industri yang selama ini hanya terapkan Euro 2 untuk beralih ke Euro 4. Namun, ia mengatakan masih perlu waktu untuk penyesuaian.
“Gaikindo sudah menyampaikan ke pemerintah kita perlu wakgu dua tahun untuk menyesuaikan 2 tahun untuk produk baru 4 tahun untuk produk yang sudah diproduksi,” katanya.
Kukuh menyebut ada lima Negara yang selama ini menjadi pasar utama bagi ekspor otomotif Indonesia. Kelimanya adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Filipina, Jepang, dan Bangladesh.
(Baca juga: Penjualan Sepeda Motor 2016 Merosot 8,4 Persen)
Berdasarkan data yang dimiliki Gaikindo, pada tahun 2016 Filipina memimpin destinasi ekspor mobil asal Indonesia dengan 40.900 unit. Sementara ekspor ke Bangladesh tahun lalu sebanyak 15 ribu unit, dan Jepang 8.900 unit tahun lalu.
Sementara untuk pasar timur tengah seperti Arab Saudi mengalami penurunan drastis dari 69,3 ribu pada 2015 menjadi hanya 26,2 ribu tahun lalu. Begitupun dengan Uni Emirat Arab, ekspor kita menurun dari 15,1 ribu unit tahun 2015 menjadi 2,5 ribu unit saja tahun lalu.
Untuk mendongkrak ekspor tahun ini, strategi Gaikindo adalah membidik pasar baru sambil mempertahankan pasar yang sudah ada. Selain itu, mereka juga akan menyesuaikan produksi mobil yang diminta pasar.
“Pasarnya misalnya yang dekat itu Australia, peluangnya sampai 1,2 juta unit, tapi demand jenis mobilnya pickup dan dobel cabin yang belum kita produksi. Inilah yang jadi tantangan kita,” tuturnya.
(Baca juga: Penjualan Mobil Diprediksi Tumbuh 6 Persen Tahun Ini)
Sementara dari sisi daya saing Indonesia secara keseluruhan berada di peringkat 41 dunia. Sementara Thailand berada di peringkat 34 dunia, dan Malaysia di peringkat 25 dunia.