Harga Jatuh, Bulog Diminta Serap Gabah Basah

Image title
23 Februari 2017, 16:31
Pertanian rusak karena banjir
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Petani memanen padi di persawahan yang terendam banjir di Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (16/2). Menurut data dari Kantor Kecamatan Sayung, sekitar 200 hektare areal persawahan terendam air dan terancam gagal panen akibat meluapnya Sungai Dombo yang ta

Pemerintah akan meminta Perum Bulog untuk menyerap gabah basah dari petani. Tujuannya, agar petani tetap bisa mendapat harga jual yang tinggi di musim penghujan.

Pembelian sesuai HPP ini didasarkan pada Inpres Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur Harga Pembelian Pemerintah (HPP), untuk gabah di tingkat petani sebesar Rp 3.750 per kilogram. Hanya saja, kualitas beras serapan Bulog ditetapkan dengan kadar air maksimal 25 persen dan bulir hampa kotor maksimal 10 persen.

Advertisement

Sementara, karena curah hujan yang tinggi, pani jadi lebih sulit  dipanen dan di keringkan.  Akibatnya, di beberapa daerah harga gabah jatuh hingga kisaran Rp 2.700-2.800 per kilogram.

(Baca juga: Harga Anjlok, Jokowi Minta Para Menteri Siapkan Tim Penyerap Gabah)

“Harga tentu dijaga. Bulog jadi offtaker buyer, dia beli dengan harga ditentukan dan naikan kadar airnya,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Rabu (22/2) kemarin.

Enggar mengatakan di sisi lain pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan tersendatnya alur distribusi gabah karena cuaca buruk. Caranya adalah dengan mengirimkan gabah ke daerah-daerah sejak bulan Desember 2016.

Selain itu, pemerintah terus melakukan pemantauan atas ketersediaan stok gabah yang berpengaruh terhadap gejolak harga. “Kami monitor apa ada kesulitan ketersediaan tidak serta ada tidaknya gejolak harga,” katanya.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement