Pembangkit Panas Bumi Terbesar di Dunia Mulai Beroperasi di Tapanuli

Miftah Ardhian
29 Maret 2017, 10:31
Geothermal
Arief Kamaludin (Katadata)

Satu unit dari salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terbesar di dunia mulai beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) di Indonesia. Proyek PLTP Sarulla Unit I ini berkapasitas total 110 MegaWatt (MW), terletak di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Sibual-buali, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

PLTP Sarulla ini sebenarnya dibagi menjadi tiga unit yang dikembangkan di dua lokasi. Pertama, unit I yaitu proyek Silangkitang (SIL) berkapasitas sebesar 1x110 MW. Kedua, unit II dan III yaitu proyek Namora - I - Langit (NIL) berkapasitas 2x110 MW. Jadi, total kapasitas PLTP Sarulla ini sebesar 3x110 MW, yang menjadi salah satu PLTP terbesar di dunia.

Advertisement

(Baca: Garap 3 Proyek Besar Tahun Depan, Medco Sedia Rp 46 Triliun)

PLTP Unit II dijadwalkan beroperasi pada September mendatang. Sedangkan, Unit III ditargetkan beroperasi secara komersial pada Maret tahun depan. Secara keseluruhan, proyek ini berada dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Sibual - buali.

Pembangkit ini dioperasikan oleh Sarulla Operation Limited (SOL), perusahaan patungan berbagai pihak di dalam dan luar negeri. Mereka adalah Itochu Corporation dengan kepemilikan 25 persen, Kyushu electric Power Co. Inc. Jepang sebesar 25 persen, PT Medco Power Indonesia 18,99 persen dan Ormat International Inc. 12,75 persen. Ada pula Inpex Corporation dengan kepemilikan 18,25 persen, setelah mengakuisisi 49 persen saham anak perusahaan Medco pada 2015.

CEO Ormat Isaac Angel menyatakan, beroperasinya PLTP Sarulla Unit I ini sangat penting bagi perusahaan. Alasannya, kontrak pasokan untuk pembangkit ini adalah kontrak tunggal terbesar yang telah diteken Ormat. Ormat Technologies Inc. membuat desain konseptual dari pembangkit listrik tenaga panas bumi unit siklus gabungan (GCCU) dan menyediakan Ormat Energy Converter (OEC).

Isaac mengklaim telah memproduksi dan mengirimkan peralatan lebih cepat dari jadwal. Alhasil, operasi ini bisa dilakukan dan dapat dilanjutkan dengan pekerjaan unit kedua dan ketiga dari proyek Sarulla yang diharapkan dapat beroperasi masing-masing pada 2017 dan 2018.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement