Gelar Pertemuan IMF-Bank Dunia, Sri Mulyani Ajak Luhut ke Washington
Pemerintah tengah mempersiapkan hajatan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia atau Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) - World Bank di Bali tahun depan. Persiapan itu meliputi anggaran yang disediakan hingga rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan selaku ketua panitia untuk melihat langsung pertemuan tersebut tahun ini di Washington, Amerika Serikat (AS).
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, anggaran pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 tersebut akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Namun, masih belum ditentukan besaran dananya.
"Kami akan teruskan di APBN-P 2017, sedang kami susun juga," ujar Sri Mulyani saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (10/4). (Baca: Pertemuan IMF-World Bank, Pemerintah Sulap Hotel Jadi Kantor)
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran seluruh kegiatan tersebut belum dapat diputuskan lantaran masih menunggu kepastian berbagai program yang akan dijalankan beberapa Kementerian dan Lembaga. Selain itu, angggarannya juga akan memuat biaya yang harus dikeluarkan untuk event organizer dan infrastruktur seperti jalan di Bali dan sebagainya, untuk mendukung hajatan tersebut.
Terkait dengan pembangunan infrastruktur, Sri Mulyani menyatakan, kemungkin akan dimasukkan ke dalam APBN 2018. "Kami nanti lihat berbagai usulan anggaran dari infrastruktur yang sifatnya tahun ini dan tahun depan supaya juga bisa konsisten," ujarnya.
Demi mensukseskan acara tersebut, Sri Mulyani juga berencana mengajak Luhut menghadiri pertemuan musim panas (spring meeting) di Washington, medio tahun ini. Dengan begitu, Luhut bisa memperoleh gambaran lebih jelas untuk mengelola pertemuan tahunan tersebut. Selain itu, melihat potensi yang ada untuk mendapatkan manfaat lebih besar bagi Indonesia.
Sri Mulyani memaparkan sejumlah manfaat kegiatan tersebut bagi Indonesia. Manfaatnya antara lain meneguhkan peran Indonesia di kawasan ini hingga meningkatkan pariwisata. Selain itu, dapat mempresentasikan Indonesia ke kancah dunia.
"Kalau dari pariwisata sudah pasti, tapi juga bagaimana kita bisa mempresentasikan berbagai pembangunan di Indonesia, juga sebagai leaders di Asia. Jadi, kami juga ingin mengikutsertakan ASEAN dalam hal ini," ujarnya. (Baca: Dua Misi Luhut Jadi Ketua Panitia Pertemuan IMF-World Bank)
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, rencananya akan ada 1.500 staf dari IMF dan Bank Dunia yang akan datang ke Indonesia mengikuti pertemuan tersebut. Mereka pasti membutuhkan tempat untuk bekerja mempersiapkan bahan dalam pertemuan itu.
"Akan ada 1.500 staf IMF-World Bank yang akan berkantor di Nusa Dua, jadi harus mengkonversi hotel menjadi kantor," ujar Rudiantara saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (13/3).