Kementerian BUMN Rombak Direksi Garuda, Pahala Jadi Dirut
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Garuda Indonesia Tbk. pada Rabu sore (12/4), memutuskan perombakan jajaran direksi. Empat direksi dicopot dari jabatannya termasuk Direktur Utama Garuda Arif Wibowo. Sebagai gantinya, pemegang saham Garuda yang mayoritas dimiliki pemerintah melalui Kementerian BUMN mengangkat Pahala Nugraha Mansury sebagai nakhoda baru perusahaan tersebut.
(Baca: Kementerian BUMN Akan Rombak Direksi Garuda)
Sebelumnya, Pahala menjabat Direktur Keuangan Bank Mandiri. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyatakan, rekam jejak Pahala sebagai seorang bankir diharapkan dapat mengelola operasional dan keuangan Garuda.
“Pengalaman kerja Pahala Nugraha Mansury, khususnya dalam restrukturisasi, baik keuangan perusahaan maupun organisasi, menjadi strong point pengangkatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia,” kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/4).
Menurut dia, Garuda merupakan perusahaan besar yang berperan memajukan konektivitas di Indonesia. Oleh karena itu, sumber daya manusia dan kondisi keuangannya menjadi pengendali utama bagi perseroan untuk mengokohkan posisi.
Berikut ini susunan baru direksi Garuda Indonesia. Sekadar catatan, sebelumnya ada delapan direksi Garuda. (Baca: Puluhan Miliar Suap Emirsyah Tersebar di Indonesia dan Singapura)
- Direktur Utama: Pahala Nugraha Mansury
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Helmi Imam Satriyono (lama)
- Direktur Layanan: Nicodemus P. Lampe (lama)
- Direktur Produksi: Nur Handayani
- Direktur Marketing dan Teknologi Informasi: Nina Sulistyowati
- Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum: Linggasari Soeharso (lama)
- Direktur Kargo: Sigit Muhartono (lama)
Gatot mengatakan, pemilihan para direktur tersebut telah melalui tata cara pengangkatan direksi, termasuk uji kompetensi, wawancara, serta kajian pengalaman kerja. Misalnya, dia menjelaskan, Nina Sulistyowati diangkat sebagai Direktur Marketing dan Teknologi, dengan mempertimbangkan kinerjanya di Pertamina, juga dalam bidang pemasaran.
“Kehadiran Saudari Nina ini kami harapkan akan semakin memperkuat digital marketing Garuda,” kata Gatot. (Baca: Incar Rp 207 Miliar, Garuda Indonesia Travel Fair Digelar di 23 Kota)
Sementara itu, Iwan Joeniarto, yang sebelumnya menempati posisi direktur teknik dan teknologi informasi, akan ditempatkan sebagai Direktur Utama GMF AeroAsia, anak usaha Garuda Indonesia. Harapannya, Iwan dapat mempersiapkan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak usaha Garuda tersebut.
Sebelumnya, kabar pergantian dirut dan perombakan direksi Garuda sudah santer berhembus. Salah satu faktor penyebabnya adalah kinerja perusahaan yang menurun tahun lalu.
Pendapatan usaha naik tipis dari US$ 3,2 miliar pada 2015 menjadi US$ 3,28 miliar di akhir tahun lalu. Namun, perusahaan menderita kerugian kurs dan beban keuangannya membengkak. Alhasil, laba bersih Garuda pada 2016 cuma sebesar US$ 9,36 juta atau anjlok dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 77,97 juta.