Danai Proyek LRT, Bank Mandiri Minta Bunga Pinjaman Setara SUN
Pemerintah melibatkan perbankan untuk menutup kekurangan dana sekitar Rp 14 triliun pada proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodetabek). Bank-bank BUMN siap mendanainya, namun tetap mengharapkan pemerintah agar tidak menetapkan bunga yang terlalu rendah.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar memastikan pihaknya bakal ikut mendanai proyek LRT. Namun, belum ada keputusan soal besaran dana yang bakal dikucurkan. Sebab, masih menunggu kepastian skema pendanaan, termasuk bunga yang diminta pemerintah.
Ia berharap besaran bunga sekitar 8 persenan atau mengikuti imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) pemerintah tenor 10 tahun. “Kalau SUN 10 tahun level yield-nya sekitar 8,25 persen, kurang lebih sama. Itu kan dijamin pemerintah kurang lebih segitu, ekspektasi di level itu,” kata Royke di kantornya, Jakarta, Selasa (25/4). (Baca juga: Pemerintah Tetapkan Skema Pendanaan Proyek LRT Jabodebek)
Ekspektasi tersebut di atas level bunga yang diharapkan pemerintah. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan mencarikan pinjaman dengan bunga maksimal 7 persen per tahun.
Royke meyakini bank-bank BUMN bakal ikutan mendanai proyek tersebut asalkan bunganya sesuai. “Rata-rata bank BUMN pasti ambil karena program pemerintah dan saya sih yakin cuma memang tergantung bunganya,” ucapnya.
Bila pun pemerintah menetapkan bunga 7 persen, ia yakin pemerintah akan memberikan jaminan yang sesuai. "Tentunya Presiden (Joko Widodo) akan menentukan jaminannya seluas apa," kata dia. Hal ini untuk memastikan keamanan pendanaan.
Ia pun optimistis bank bisa menutup kebutuhan dana untuk proyek itu. Apalagi, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) sudah pasti ikut mendanai. “Empat bank sanggup, saya yakin sampai Rp 20 triliun, ada SMI, ada IIF kan sudah pasti,” ujarnya. Perkiraan Royke, pendanaan tiap bank bisa mencapai Rp 4-5 triliun. (Baca juga: BNI Alokasikan Rp 6 Triliun untuk Biayai Proyek LRT Jabodebek)