Saat Mudik, Empat Ruas Tol Trans Sumatera Bisa Gratis Dilalui
Pemerintah menyatakan beberapa ruas tol Trans Sumatera akan mulai difungsikan untuk mudik lebaran tahun ini. Masyarakat bisa menggunakan tol ini tanpa dikenakan biaya (gratis) selama musim mudik bulan depan.
Empat ruas tol tersebut adalah Tol Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I ruas Palembang–Pemulutan sepanjang 12 kilometer (km) serta Tol Medan–Binjai Seksi 2 Helvetia–Semayang sepanjang 6,18 km dan Seksi 3 Semayang–Binjai sepanjang 4,28 km. Kemudian Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 2 (Sidomulyo-Kotabaru) Segmen Lematang-Kotabaru sepanjang 5,02 km.
Untuk memastikan hal ini, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau progress pembangunan salah satu ruas tol tersebut, yakni Tol Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I ruas Palembang–Pemulutan.
(Baca: Pemerintah Mulai Siapkan Pesawat, Kapal, Hingga Aplikasi Pemandu Mudik)
Dari beberapa ruas tol tersebut, pemerintah ingin mempercepat pembangunan beberapa tol diantaranya untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018. "Khusus untuk Tol Palindra, dengan panjang total 22 km, saat lebaran akan kami fungsikan sepanjang 12 Km dari Palembang. Pada November 2017 ditargetkan sudah beroperasi seluruhnya sampai ke Indralaya," ujar Basuki dalam keterangannya resminya, Jumat (26/5).
Masalahnya, pembangunan Tol Palindra membutuhkan teknik konstruksi khusus karena lahan pembangunannya didominasi oleh daerah rawa bergambut. Guna mempercepat proses pembangunan jalan tol tersebut, diterapkan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air dan kadar udara dalam tanah.
Dengan sistem pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu delapan bulan. Sementara jika menggunakan metode konvensional, yaitu system drainase vertical melalui Perforated Vertical Drain (PVD) yang memakan waktu satu tahun.
Kelebihan lainnya adalah tidak dibutuhkannya material tanah sebagai beban sementara. Selain itu, penggunaan sumber daya yang minim seperti penggunaan alat berat. Konsolidasi/ penurunan tanah juga bersifat isotropic sehingga risiko ketidakstabilan lereng dapat dikurangi.
Sebagai gambaran, pada ruas Palembang - Kayuagung sepanjang 77 km, sekitar 37 km diantaranya terdapat lapisan gambut tebal. Bahkan 10 km dari 37 km tadi ketebalan gambutnya mencapai 8 m. Untuk kondisi ini perlu digunakan teknologi khusus dengan tiang pancang hingga mencapai lapisan keras di bawahnya.
Pembangunan Jalan Tol Palindra terdiri dari tiga seksi, yakni seksi I ruas Palembang – Pemulutan, seksi II Pemulutan – KTM dan seksi III KTM – Simpang Indralaya. Pengerjaannya telah dimulai sejak 2015 dan saat ini progres konstruksi secara keseluruhan telah mencapai 50,61 persen. PT Hutama Karya (Persero) menjadi kontraktor pelaksana dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,63 triliun.
Sementara itu, untuk ruas Tol Trans Sumatera lainnya yang akan selesai pembangunannya pada 2017 ini diantaranya, ruas Palembang-Indralaya 22 km, Bakauheni Terbanggi Besar Paket 1 (Bakauheni-Sidomulyo) Segmen Pelabuhan Bakauheni-Bakauheni sepanjang 8,90 km dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,7 km.
Menurut Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Gusti Ngurah Putra dana yang dibutuhkan untuk delapan ruas tol trans Sumatera yang dibangun pemerintah melalui penugasan kepada perusahaannya sebesar Rp 83 triliun. Dana yang berasal dari ekuitas perusahaan sekitar Rp 50 triliun, sementara sisanya akan dipenuhi dari pinjaman.
(Baca: Hutama Karya Bidik Rp 4 Triliun dari Sekuritisasi Aset Tol Priok)