PLN Tolak Harga Penawaran Gas Tiung Biru dari Pertamina

Anggita Rezki Amelia
1 Juni 2017, 09:00
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menolak tawaran dari PT Pertamina (Persero) mengenai harga gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru. Alasannya PLN menganggap tawaran harga dari Pertamina terlalu mahal.

Direktur Pengadaaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, Pertamina menawarkan harga gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru sebesar US$ 7 per MMBTU. Harga tersebut belum termasuk biaya angkut gas ke pembangkit (plan gate) milik PLN.

(Baca: PLN Akan Serap Gas Jambaran-Tiung Biru Jika Harga di Bawah US$ 8)

Untuk sampai ke pembangkit, PLN harus mengeluarkan lagi biaya angkut gas melalui pipa (toll fee) sebesar US$ 1 per MMBTU. Jadi secara total, PLN membutuhkan dana US$ 8 per MMBTU untuk membeli gas dari sumur sampai ke plan gate milik PLN di Gresik.

Di sisi lain, rata-rata harga gas pipa hingga tiba di plant gate wilayah Jawa tidak sampai US$ 7 per MMBTU. Alhasil, PLN menghitung harga penawaran gas tersebut belum ekonomis. Jika dipaksakan membelinya, ada kekhawatiran berdampak terhadap Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik yang akan diproduksi nantinya. 

Agar ekonomis, PLN menawar harga gas dari sumur hingga plan gate hanya US$ 7 per MMBTU. ”Pemerintah juga tidak mau US$  8 per mmbtu. Ini tarik ulur apakah diteruskan atau tidak," kata Iwan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/5).

Karena belum mencapai titik temu, PLN menunda proses negoisasi tersebut. Iwan mengatakan tidak mengetahui batas waktu penundaannya. Yang jelas hal itu tergantung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...