Peralihan Blok Mahakam Penyebab Kinerja Keuangan Elnusa Melorot

Miftah Ardhian
4 Agustus 2017, 17:17
Elnusa.jpg
KATADATA/

PT Elnusa Tbk mencatatkan kinerja yang kurang baik pada semester I-2017 ini. Perolehan laba bersih perusahaan pada periode tersebut hanya Rp 14 miliar, anjlok hingga 90% dibandingkan semester I-2016 sebesar Rp 145 miliar. Kegiatan operasi di hulu minyak dan gas bumi (migas) yang menurun menjadi faktor utama penyebabnya, terutama di Blok Mahakam.

Sekretaris Perusahaan Elnusa Fajriyah Usman menjelaskan tergerusnya laba dibsebabkan anjloknya pendapatan dari sektor bisnis Drilling & Oilfield Services (DOS). Penyebabnya adalah berkurangnya kegiatan operasi di 3 wilayah kerja migas yang merupakan kontributor utama pendapatan Elnusa.

"Jadi, terdapat 3 blok (migas) yang mempengaruhi (pendapatan), yaitu Blok Mahakam, Blok Sanga-Sanga, dan Blok yang dimiliki Chevron (Attaka & East Kal)," ujar Fajriyah saat dihubungi oleh Katadata, Jakarta, Jumat (4/8). (Baca: Apexindo Gaet Kontrak Baru Pengeboran Blok Mahakam dari Total)

Tercatat, pendapatan Elnusa dari sektor DOS pada semester I-2017 ini hanya sebesar Rp 551 miliar. Angka ini turun jika dibandingkan pendapatan semester I-2016 yang sebesar Rp 617 miliar. Akibatnya, laba kotor yang diterima pada semester I-2017 pun anjlok menjadi Rp 37 miliar. Padahal, semester I-2016 laba kotor dari DOS ini masih mencapai Rp 133 miliar.

Fajriyah mengatakan penurunan pendapatan ini utamanya disumbang oleh penurunan kegiatan operasional di Blok Mahakam. Operasi di wilayah tersebut menyumbang porsi pendapatan sebesar 45%-65% atau sekitar US$ 40-65 juta dari pendapatan bisnis DOS Elnusa setiap tahun. 

Dalam 3 tahun terakhir, operasi kontribusi pendapatan dari operasi di Kalimantan Timur menurun sekitar US$ 38 juta. Operator Blok Mahakam, yakni Total EP Indonesie menurunkan aktifitasnya menjelang peralihan hak kelola blok migas tersebut kepada PT Pertamina (Persero). Fajriyah berharap kedepannya Pertamina bisa menormalisasikan operasional Blok Mahakam.

(Baca: Pemerintah Tolak Permintaan Insentif Total dan Inpex di Blok Mahakam)

Selain itu, penuruan operasi juga terjadi di Blok Attaka dan East Kalimantan yang dikelola oleh Chevron. Dalam 3 tahun terakhir, penurunan operasi di blok migas tersebut mencapai 52%. Kemudian di Blok Sanga-Sanga yang dioperasikan oleh VICO. Penurunan operasi Elnusa di blok migas tersebut mencapai 92%.

Fajriyah mengatakan sebenarnya Elnusa telah memiliki kontrak jangka panjang dengan VICO di Blok tersebut. Namun, kontrak tersebut tiba-tiba dibatalkan mulai dari tahun lalu. "Mungkin akibat kelesuan (industri migas). Karena faktor harga minyak dan akan diambil alih," ujarnya.

Kontribusi Pendapatan Elnusa
Kontribusi Pendapatan Elnusa (Elnusa)

Secara total, baik pendapatan dan laba Elnusa memang hampir seluruhnya mengalami penurunan. Di sektor bisnis seismic pendapatan Elnusa pada semester I-2017 hanya Rp 256 miliar, turun dibandingkan smester I-2016 yang sebesar Rp 313 miliar. Begitu pula laba kotor yang sebelumnya mencapai Rp 69 miliar, berbalik menjadi rugi hingga Rp 24 miliar.

Penurunan juga terjadi di bisnis jasa pendukung migas (oil and gas support service). Pendapatan dari sektor ini hanya Rp 106 miliar, turun dibandingkan semester I-2016 sebesar Rp 138 miliar. Alhasil, perolehan labanya pun ikut turun dari Rp 57 miliar di semseter I-2016 menjadi Rp 24 miliar.

Satu-satunya bisnis yang mencatatkan kinerja positif adalah di sektor jasa distribusi dan logistik energi (energy distribution & logistik services). Pendapatan dari bisnis ini mencapai Rp 1,1 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan semester I-2016 yang hanya Rp 650 miliar. Laba kotor pada bisnis ini pun naik dari Rp 84 miliar pada semester I-2016 menjadi Rp 140 miliar pada semester I-2017.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...