Australia Ingatkan Risiko Tenggat Waktu pada Perundingan Dagang

Michael Reily
2 Oktober 2017, 13:49
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (kanan)
ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam rangkaian KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3).

Perundingan Australia Comprehensive Economics Partnership Agreement (IA-CEPA) telah memasuki putaran kesembilan. Sementara Presiden Joko Widodo menginginkan perundingan ini rampung pada akhir 2017, delegasi Australia mengingatkan adanya risiko  pada tenggat yang terlalu ketat.

Ketua Delegasi Australia, Trudy Witbreuk mengingatkan adanya risiko kesepakatan yang dihasilkan tak akan berkualitas jika semua pihak terlalu fokus mengejar tenggat. Menurutnya, ada kesepakatan antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo untuk menyelesaikan perundingan pada putaran kesepuluh.

Itu berarti, banyak hal yang harus dibahas dalam dua pertemuan yang tersisa. “Tenggat waktu memang menyeramkan, tapi mari kita buat menjadi kesempatan,” kata Witbreuk di sela pembukaan perundingan putaran kesembilan di Jakarta, Senin (2/10).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, perundingan kali ini bakal digelar lima hari pada 2 hingga 6 Oktober 2017. “Perundingan ini adalah salah satu titik yang penting,” kata Enggar dalam sambutannya.

Menurut Enggar, pembahasan perjanjian dagang ini telah berjalan selama 1,5 tahun dan membutuhkan finalisasi sesegera mungkin. Sehingga, penandatanganan perjanjian ini dapat diteken pada November atau Desember tahun ini.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...