9 Pabrik Tutup, Pengusaha Tagih Janji Pemerintah Turunkan Harga Gas

Anggita Rezki Amelia
9 Oktober 2017, 17:34
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Pelaku usaha yang tergabung dalam Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) menagih janji pemerintah menurunkan harga gas. Sejak Peraturan Presiden Nomor 40 tahun 2016 terbit hingga kini belum teralisasi penuh. Akibatnya beberapa pabrik “gulung tikar”.

Ketua Umum FIPGB Achmad Safi’un mengatakan harga gas bumi di Indonesia saat ini masih tergolong mahal. Padahal sejak awal 2015 lalu harga minyak global yang menjadi acuan gas terus turun hingga level US$ 50 per barel dari posisi US$ 100 per barel.

Adapun harga gas di Indonesia juga berbeda antar daerah. Di Jawa Timur harga bisa mencapai US$ 8,2 per mmbtu. Sedangkan di Medan bisa mencapai US$ 9,95 per mmbtu. Meskipun harga di Medan sudah turun, hasilnya belum berdampak signifikan ke industri.

Mahalnya harga gas ini tentu akan berpengaruh terhadap biaya yang harus dikeluarkan pengusaha. Ujungnya bisa berdampak ke daya saing. "Kami betul-betul menuntut dan mendesak pemerintah agar dilaksanakan secara konsisten apa yang dijanjikan sendiri," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta,  Senin (9/10).

Permintaan itu bukan tanpa dasar. Pada 4 Oktober 2016, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan ke jajaran kabinetnya, agar bisa menurunkan harga gas untuk industri sebesar US$ 5-6 per mmbtu guna memperkuat daya saing industri.

Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya Jusmery Chandra mengatakan saat ini ada delapan pabrik keramik atau 20% dari total pabrik yang ada di Indonesia, tutup akibat tidak sanggup bersaing. "Pabrik tersebut rugi. Kalau rugi 2-3 bulan oke masih bisa di-cover, tapi kalau sampai setahun itu ujung-ujungnya  kebangkrutan,"  kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...