Sri Mulyani Prediksi Laju Ekonomi 2019 Tak Capai Potensi Maksimal 5,8%

Rizky Alika
1 Juni 2018, 16:36
Darmin Sri Mulyani
Arief Kamaludin | Katadata

Pemerintah melihat potensi pertumbuhan ekonomi berkisar 5,4-5,8% pada 2019. Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui adanya kecenderungan pencapaiannya lebih mendekati kisaran bawah potensi tersebut.

"Ya akan lebih mendekat ke lower. Nanti kan pada finalnya kami akan sampaikan di nota keuangan," kata dia usai memberikan paparan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/5).

Adapun angka terbawah potensi pertumbuhan ekonomi 2019 yang disebut pemerintah tersebut sama dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini yaitu 5,4%. Meskipun, Sri Mulyani sempat mengindikasikan adanya kemungkinan target pertumbuhan ekonomi tahun ini meleset.

(Baca juga: Menkeu dan Gubernur BI Lihat Kemungkinan Target Ekonomi Meleset)

Di hadapan anggota parlemen, Sri Mulyani menjelaskan pertumbuhan ekonomi bakal ditopang secara seimbang oleh keempat mesin pertumbuhan, yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, dan belanja pemerintah.

Sejauh ini, ia menjelaskan, konsumsi rumah tangga terjaga seiring dengan inflasi yang rendah. Tingkat inflasi diprediksi bakal sesuai sasaran yaitu 2,5-3,5% pada 2018 atau lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi selama sepuluh tahun terakhir yaitu sebesar 5,6%.

(Baca juga: Di Paripurna DPR, Sri Mulyani Singgung Opsi Harga Energi Naik di 2019)

Di sisi lain, investasi secara bertahap mulai pulih ditopang oleh kesehatan sektor perbankan dan pasar modal, pelaksanaan program pembangunan infrastruktur, serta meningkatnya daya saing iklim usaha dan investasi.

Sementara itu, kinerja ekspor mulai menunjukkan peningkatan sejak 2017 setelah beberapa tahun sebelumnya terus mencatat kontraksi. Menurutnya, capaian tersebut mampu membawa perbaikan persepsi pelaku usaha terhadap prospek investasi di lndonesia. "Hal ini membawa dampak positif untuk mendorong minat investor pada pasar dalam negeri," ujar dia.

Di sisi produksi (supply side), pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan sektoral yang cukup merata baik sektor primer seperti pertanian, perkebunan dan pertambangan yang sangat dipengaruhi oleh harga komoditas dan perdagangan global.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...