Memahami Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung
Otot merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang memiliki beragam fungsi. Berdasarkan strukturnya, ada tiga jenis otot yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
Ketiganya memiliki berbagai perbedaan dari berbagai aspek. Misalnya, otot polos bekerja secara tidak sadar sedangkan otot lurik bekerja secara sadar.
Lalu, apa saja perbedaan lain dari ketiga jenis otot ini? Berikut pembahasannya di bawah ini.
Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung
Ketiga jenis otot yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan cara kerjanya. Berikut ini informasinya
1. Otot Polos
Dilansir dari buku IPA TERPADU: - Jilid 2A karya Mikrajuddi dkk., otot polos adalah saah satu jenis otot yang bekerja secara tidak sadar atau involunter. Otot polos merupakan penunjang utama dalam tubuh manusia karena hampir seluruh bagian tubuh manusia tersusun dari jaringan otot polos.
Mayoritas otot polos akan bekerja secara terus menerus, bahkan pada saat tubuh dalam keadaan tidur. Meskipun demikian, otot polos tidak memerlukan banyak energi karena daya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
Ciri-ciri
Dikutip dari buku Anatomi Fisiologi Manusia Dasar: Dilengkapi dengan Model Pembelajaran STEM milik Nuril Hidayati, S.Pd, M.Pd, , berikut ini ciri-ciri otot polos lainnya:
- Tidak memiliki lurik.
- Tersebar di berbagai organ pada seluruh tubuh.
- Dapat berkontraksi dalam periode waktu yang panjang, tidak seperti otot lurik.
- Bentuknya fusiform, yaitu bulat pada bagian tengah dan meruncing pada kedua ujungnya.
- Nukleus atau inti selnya berjumlah satu dan terletak di tengah.
- Kerjanya tidak bergantung pada kadar oksigen maupun tekanan darah, melainkan oleh hormon dan sistem saraf.
- Lebih elastis dibandingkan otot lurik.
- Ketebalan kurang lebih mencapai 5 mikrometer.
- Panjangnya antara 20-30 mikrometer.
Cara Kerja
Otot polos bekerja dapat bekerja di luar kehendak atau kesadaran karena diatur oleh sistem saraf otonom. Selain itu, cara kerja otot polos juga dapat dipicu oleh hormon, stimulasi saraf, dan beberapa faktor lainnya.
Ketika meregangkan otot polos pada beberapa bagian tubuh, hal ini dapat memicu gerakan kontraksi otot. Serat-serat pada otot polos berbentuk gelendong dan hanya memiliki satu inti sel (nukleus).
Serat ini juga membentuk lapisan jaringan yang terkoordinasi dengan baik karena danay celah (gap junction) di antara tiap sel. Otot polos bekerja secara lambat, teratur, dan stabil karena merupakan otot yang berperan dalam pembentukan dinding organ dalam.
Misalnya, pada organ pencernaan, kontraksi otot terjadi secara lambat dan teratur agar makanan dapat bergerak melewati seluruh bagian saluran cerna.