9 Bahaya Narkoba dalam Jangka Panjang
Penyalahgunaan narkoba memiliki efek yang sangat membahayakan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi diri sendiri dan orang lain, bahaya narkoba berupa berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental.
Selain efek pada kesehatan, narkoba juga memiliki efek jangka panjang apabila pecandu narkoba telah terlampau banyak dan peredarannya sulit untuk dikendalikan. Efek jangka panjang adalah menurunnya produktivitas seseorang dan akhirnya berpengaruh pada penurunan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Dampak lainnya adalah rusaknya moral bangsa akibat penyalahgunaan narkoba. Pemakaian narkoba secara berlebihan diluar indikasi medis atau tanpa pengawasan dan petunjuk dokter atau ahli akan menimbulkan patologik (menimbulkan kelainan).
Bahaya Narkoba
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui sederet bahaya narkoba secara singkat. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak efek dan bahaya penyalahgunaan narkoba sebagai berikut:
1. Gangguan Fungsi Otak dan Gangguan Jiwa Akibat Penggunaan Narkoba
Menurut jurnal ilmiah bertajuk Fungsi Kognitif Selama Kecanduan Opiat Dini, berdasarkan perbandingan dengan kontrol yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan ucapan di BMC Psychiatry, narkoba memiliki efek buruk pada fungsi otak dan kesehatan mental seseorang. Obat yang masuk ke dalam tubuh dapat mempengaruhi neurotransmitter di otak sehingga mengganggu komunikasi normal antar sel saraf.
Inilah penyebab berbagai gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar. Selain itu, bahaya narkoba dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif, mengganggu kemampuan belajar dan berpikir jernih.
2. Kerusakan Fisik
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius pada tubuh. Misalnya saja penggunaan obat-obatan seperti heroin atau kokain dapat merusak organ dalam seperti hati, ginjal, dan paru-paru.
Penggunaan narkoba juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
3. Kecanduan dan Gangguan Perilaku
Salah satu akibat serius dari penggunaan narkoba adalah kecanduan. Narkoba dapat menyebabkan perubahan kimia di otak sehingga membuat orang ketagihan dan sulit berhenti menggunakannya.
Kecanduan ini berujung pada gangguan perilaku. Contohnya yakni perubahan kepribadian, hilangnya kendali diri, dan peningkatan risiko perilaku kriminal.
4. Dampak Sosial Ekonomi
Penggunaan narkoba tidak hanya berdampak pada kesehatan pribadi namun juga menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang serius. Bahaya narkoba yakni mampu merusak hubungan pribadi, menyebabkan isolasi sosial, dan mengganggu stabilitas keluarga.
Selain itu, biaya pengobatan dan rehabilitasi bagi pecandu narkoba dapat menimbulkan beban ekonomi yang cukup besar bagi mereka dan keluarganya. Jika perilaku ini terjadi dalam skala besar, besar pula kemungkinannya hal ini akan menjadi ancaman keamanan atau finansial bagi masyarakat dan Negara.
5. Resiko Overdosis Obat dan Kematian
Overdosis narkoba menimbulkan risiko nyata bagi pengguna narkoba. Menurut jurnal ilmiah Causes of Death in Illicit Drug Users di Inggris, 2001-2018, menurut studi Kohort yang diterbitkan di The Lancet Public Health, peningkatan toleransi obat memaksa pengguna untuk menggunakan dosis yang lebih tinggi.
Tujuannya adalah untuk mencapai efek yang sama tetapi dengan peningkatan risiko overdosis. Overdosis dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius, kegagalan pernafasan dan bahkan kematian. Selain itu, kombinasi zat-zat tersebut menjadi obat-obatan terlarang yang tidak terkontrol juga meningkatkan risiko overdosis yang tidak diinginkan.
6. Kerusakan Ginjal
Obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal antara lain kokain dan ekstasi. Penggunaan kokain, terutama penggunaan berat dan kronis, menyebabkan kerusakan jaringan otot dan masuk ke aliran darah. Bahaya narkoba berupa kerusakan ini bisa menyebabkan gagal ginjal.
7. Resiko Gagal Jantung
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine bertajuk Impact of Substance Abuse on Hospitalizations for Heart Failure, bahaya narkoba yang berikutnya yakni dapat meningkatkan risiko gagal jantung otot.
Gangguan penyalahgunaan zat adalah alasan paling umum orang dirawat di rumah sakit karena gagal jantung. Selain itu, penggunaan kokain juga dapat meningkatkan aritmia jantung, menurunkan aliran darah koroner, dan menurunkan diameter arteri koroner.
8. Meningkatnya Kemungkinan Penularan Penyakit Menular
Akibat penggunaan narkoba suntik menjadi penyebab 1 dari 10 kasus infeksi HIV. Selain itu, penggunaan narkoba suntikan juga menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit hepatitis C.
Namun penggunaan narkoba suntikan bukan satu-satunya penyebab penularan penyakit menular. Narkoba juga dapat mendorong perilaku seksual berisiko, seperti hubungan seks tanpa kondom. Bahaya narkoba tersebut memiliki dampak jangka panjang yang sulit diatasi.
9. Gangguan Pencernaan
Obat-obatan terlarang yang masuk ke dalam tubuh juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan atau pencernaan. Ada berbagai macam masalah pencernaan yang bisa timbul akibat ketergantungan obat, seperti mual, sembelit kronis, muntah, sakit perut, GERD, dan kerusakan esofagus.
Faktanya, penggunaan kokain dan metamfetamin dapat menyebabkan beberapa gangguan pencernaan yang cukup serius, seperti kejang arteri mesenterika. Kondisi ini menyebabkan hilangnya suplai darah antara jantung dan sistem pencernaan. Kondisi seperti ini apabila tidak segera teratasi dapat menyebabkan kolitis iskemik dan kematian jaringan usus.